SAMPIT – Sebanyak 52 kepala keluarga (KK) di Jalan Karya Bersama, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, mengeluhkan jaringan listrik tanpa tiang yang layak. Kabel menjuntai sangat rendah.
Pantauan Radar Sampit, panjang jaringan kabel listrik sekitar 1000 meter. Kabel hanya berjarak 2 meter dari tanah. Tiang listrik menggunakan kayu. Warga sudah mengusulkan pergantian tiang ke PLN, namun belum ada respon.
“Sudah diusulkan agar jaringan kabel listrik di tempat kami itu dipasang tiang listrik yang layak, bukannya menggunakan kayu. Apalagi usia kayu itu sudah beberapa tahun kemungkinan juga sudah lapuk,” ujar Dayak, Ketua RT 13 Kelurahan Baamang Hulu, kemarin.
Warga mengaku senang karena di lingkungan RT tersebut sudah dialiri listrik. Akan tetapi, kabel listrik yang terlalu rendah terlihat membahayakan.
“Usulan juga sudah kami sampaikan pada saat musrenbang dan DPRD Kotim. Tapi, sudah beberapa kali usulan belum juga terealisasi,” kata Dayak didampingi beberapa warga RT 13.
Sementara itu, Lurah Baamang Hulu Kasmojoyo membenarkan adanya laporan dari warga RT 13 Jalan Karya Bersama bahwa jaringan kabel listrik dipasang hanya menggunakan kayu.
“Saya sudah langsung turun ke lapangan saat gorong royong bersama membersihkan irigasi,” ucapnya pada saat berada di Jalan Karya Bersama.
Dikatakannya, Jalan Karya Bersama merupakan cikal bakal jalan tembus dari Bengkirai RT 11 dan RT 12. Apabila ke depannya akan ada perluasan Bandara H Asan Sampit, secara otomatis jalan utama akan ditutup dan dialihkan ke jalan lingkar utara.
“Ini murni permohonan warga RT 13. Kami selaku pemerintahan kelurahan juga sangat mengharapkan agar kabel listrik bisa jadi perhatian dan segera dilakukan pembenahan oleh instansi terkait supaya kekhawatiran warga akan terjadi hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir,” saran Kasmojoyo yang baru menjabat Lurah Baamang Hulu sekitar dua bulan ini. (fin/yit)