KASONGAN - Bukit Batu merupakan objek wisata andalan di Kasongan, Kecamatan Katingan Hilir. Lokasinya berada tepat di jalur Trans Kalimantan, banyak pelancong yang berkunjung terutama saat akhir pekan maupun libur nasional lainnya.
Wakil Bupati Katingan Sunardi NT Litang mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir objek wisata Bukit Batu telah dikelola oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Budparpora) Katingan.
"Semoga pihak pengelola ke depan bisa berinovasi untuk menarik minat pengunjung lebih banyak lagi ke Bukit Batu. Saya berharap, pengunjung khususnya masyarakat Katingan bisa mencintai objek wisata yang sangat bersejarah tersebut," pintanya, belum lama ini.
Salah satu bukti cinta yang dimaksud, yakni turut menjaga keamanan, ketertiban, keindahan serta kebersihan lingkungan wisata.
"Orang-orang akan senang berkunjung dan akan datang lagi, namun dengan catatan harus bersih, rapi, indah, dan yang penting adalah aman. Jangan sampai ada helm pengunjung yang hilang dan lain sebagainya," ujarnya.
Selain itu, para pengunjung diharapkan selalu menjaga kebersihan dan keindahan wisata. Jangan biasakan membuang sampah sembarangan, apalagi corat-coret gugusan batu alam yang telah tersusun indah tersebut.
"Saku di pakaian itu bukan cuma digunakan untuk menyimpan uang saja, tapi bisa juga untuk penyimpanan sampah sementara menemukan tempat sampah. Mental seperti inilah yang harus dibiasakan sejak dini," imbuhnya.
Pengunjung asal Kota Palangka Raya Ilhamudin mengatakan, kawasan Bukit Batu Kasongan cocok untuk melepas penat. Selain nyaman, rimbunnya pepohonan menambah suasana teduh dan segar.
"Pokoknya setiap perjalanan pulang ke Sampit, saya selalu mampir ke Bukit Batu. Sangat cocok dijadikan tempat wisata keluarga, karena telah dilengkapi fasilitas bermain anak, warung, dan banyak pohon-pohon besar yang teduh," katanya.
Kendati demikian, dirinya menyayangkan banyaknya aktivitas corat-coret di kawasan wisata Bukit Batu tersebut.
"Di batu banyak tertulis nama-nama orang yang gak jelas, bukannya memperindah malah merusak pemandangan. Kalo saya perhatikan itu sepertinya bekas tulisan yang sudah lama, mungkin kalo sudah tumbuh lumut akan hilang sendiri," pungkasnya. (agg/yit)
