PALANGKA RAYA - Tak ingin berpolemik dan menjadi korban insiden pembakaran di Mempawah, Pontianak. Ratusan mantan pengikut gerakan fajar nusantara (Gafatar) secara ikhlas dan sukarela meninggalkan Kalimantan Tengah dan patuh dengan keputusan pemerintah atas nasib mereka.
Mantan Ketua Gafatar Kalteng Kusuma Wicitra mengatakan mereka siap dikembalikan ke daerah asal untuk menjalankan keputusan pemerintah bilamana diputuskan bahwa harus meninggalkan kalteng. "Kami siap untuk meninggalkan Kalteng dan kembali ke daerah asal. Kami ikhlas, asalkan itu merupakan keputusan pemerintah," ungkapnya, Jumat (22/1) dihadapan Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang.
Kusuma mengatakan apa pun keputusan pemerintah mereka siap melaksanakan, termasuk bilamana diperbolehkan untuk tetap mengabdi dan menjadi masyarakat Kalteng. Sebab, seluruh mantan anggota sudah sangat lekat dan telah menjadi warga di Bumi Tambun Bungai. "Jadi, bila diputuskan kembali, kami siap. Bila diperbolehkan menetap dan berbaur kami juga siap," tuturnya.
Menurutnya dari awal organisasi ini selalu berpatokan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak pernah menyimpang."Kami tidak pernah menyimpang, UUD dan Pancasila terus menjadi patokan, sejak dulu hingga sekarang," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang anggota eks Gafatar, Imam mengaku berat hati meninggalkan kalteng, karena dirinya telah cocok dan merasa nyaman berada disini. Terlebih masyarakat Kalteng sangat akur dan menjunjung tinggi kebersamaan.
"Ikhlas, tapi pengen di Bumi Tambun Bungai. Sudah cocok dan sangat nyaman,” tuturnya. (daq/tha)