SAMPIT - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mencatat selama 2018 telah terjadi kebakaran yang menghanguskan 17 bangunan. Penyebab utama korsleting listrik.
"Yang kami tangani selama 2018 ada 17 kebakaran bangunan baik rumah maupun toko baik yang ada di perkotaan hingga pelosok," ucap Kepala DPKP Kabupaten Kotim Rihel, beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, kebakaran bangunan yang paling dominan akibat korsleting listrik karena kelalaian, salah satunya kabel listrik yang digunakan tidak standar.
"Mungkin awalnya pemilik hanya menggunakan kabel ukuran di bawah standar karena keterbatasan dana. Kemudian, keperluan listrik setiap tahun meningkat sehingga, lupa mengganti kabel listrik menjadi yang standar," ujar mantan Kepala Satpol PP Kotim ini.
Di samping itu, lanjut Rihel, pemilik bangunan kurang menyadari penggunaan jek listrik yang semestinya dianjurkan untuk satu saklar, kebanyakan digunakan bercabang.
"Kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja memicu terjadinya korsleting listrik sehingga, kebakaran tidak bisa terhindarkan," tegas Rihel.
Untuk itu, pihaknya menganjurkan kepada masyarakat terutama kabel listrik yang tidak standar untuk mengganti menjadi standar guna menghindari kemungkinan terjadi bahaya kebakaran.
"Menurut informasi dari pihak PLN, usia kabel listrik harus diganti dengan baru dan standar apabila sudah mencapai antara 15 sampai 20 tahun," pungkasnya. (fin/oes)