PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyebutkan pemanfaatan sektor kelautan masih perlu diperhatikan agar potensi di dalamnya bisa digali.

Gubernur mengatakan, potensi laut di Kalteng bila bisa dimanfaatkan sepenuhnya akan memberikan dampak ekonomi, khususnya bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

 Upaya peningkatan potensi laut tersebut tidak hanya dilihat dari perhatian di satu sektor, namun semua sektor termasuk penguatan regulasi.

“Ikan, terumbu karang, sampai pontensi lainnya, semuanya sangat meyakinkan untuk peningkatan ekonomi, inilah yang diperhatikan pemerintah sekarang, bagaimana potensi ini bisa kita manfaatkan sepenuhnya,” katanya, Senin (7/1) kemarin.

Mengenai regulasi sendiri, sudah ada Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) di Kalteng.

Sebagaimana yang telah menjadi perhatian pemerintah, arah tujuan dari penetapan RZWP3K adalah menitikberatkan kepada kepentingan masyarakat pesisir, sekaligus memerhatikan daya dukung lingkungan yang ada.

“Melalui aturan itu, akan ada payung hukum untuk memanfaatkan sektor laut di Kalteng. Tidak hanya dari sisi ekonominya, tapi juga dari sisi lingkungan,” katanya.

Selain itu, Gubernur mengingatkan kabupaten memerhatikan keberadaan Pelabuhan Penangkap Ikan (PPI) di daerahnya masing-masing. Langkah ini, sebagai bentuk upaya peningkatan sektor perikanan di Kalteng.

“Semua harus dimanfaatkan secara baik, karena PPI ini akan menjadi pendukung pemanfaatan potensi laut itu. Yang di daerahnya ada, jadi harus diperhatikan,” katanya.

Terkait pemanfaatan potensi ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri menyebutkan bahwa pemerintah i telah meneken  perjanjian kerja sama  terkait perikanan tangkap dalam kegiatan andon penangkapan ikan, antara Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng dengan DKP Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Fahrizal menjelaskan, obyek kerja sama tersebut adalah bidang andon penangkapan ikan, dengan ruang lingkup kerja sama, mengatur mengenai alat tangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan, jenis komoditas tangkapan, jenis kapal yang diizinkan, jumlah anak buah kapal, tempat mendaratkan hasil tangkapan ikan.

“Kerja sama ini dimaksudkan untuk meminimalisir gesekan antar nelayan di daerah ini, sehingga nanti sama-sama kita sosialiasaikan, sehingga tidak terjadi permasalahan antara nelayang Kalteng dan Jateng,” jelasnya.

Terlepas dari itu, kerja sama tersebut juga sebagai peluang usaha dan membuka lapangan kerja, sehingga diharapkan nelayan dari Jateng dapat menyerap nelayan lokal dan terjadi transfer pengetahuan, sehingga pengetahuan nelayan Kalteng juga akan semakin maksimal.

“Pemerintah terus menggiatkan program kelautan dan perikanan. Kendati Kalteng letaknya di tengah, bukan berarti potensi launya tidak ada. Itu ada, sehingga kerja sama tersebut salah satu upaya untuk mengoptimalkannya,” pungkasnya. (sho/fm)