SAMPIT –Pusat jajanan serba ada (pujasera) di dekat dermaga Pemkab Kotim (Habaring-Hurung) sudah terisi oleh aktivitas 7 kios kuliner. Dalam waktu dekat ini, pemerintah setempat kembali akan mensterilkan kawasan dermaga tersebut dari aktivitas pedagang kaki lima (PKL) maupun aktivitas parkir.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotim, Redy Setiawan mengatakan menjelang tahap dua relokasi pedagang dari lokasi dermaga ke pujasera, pihaknya akan segera mengundang pedagang yang belum direlokasi. Dan rencananya minggu depan.
Ditegaskannya, pelabuhan atau dermaga Habaring Hurung tersebut, akan disterilkan dari aktivitas perdagangan dan parkir, dan total akan difungsikan sesuai peruntukkannya, yaitu bongkar muat barang.
”Secara bertahap semua yang ada di atas dermaga akan kami atur penataannya,” terang Redy, kemarin.
Ditambahkan Redy, pedagang yang belum pindah akan dipindahkan sesuai daftar. Dan yang belum masuk daftar bertahap gelombang ke tiga, dan pihaknya akan mencermati penataan ini agar tepat sasaran.
Sementar itu, Mawardi, pemilik Warung Makan Sarinah di lokasi pujasera mengaku sudah aktif berjualan di lokasi itu sejak Minggu (20/1). Diakuinya saat ini masih belum banyak warga yang tahu mengenai aktivitas mereka tersebut.
”Makan di sini terserah pembelinya, bisa pilih mau makan duduk di dalam sini atau di dekat jendela, sambil melihat-lihat sungai” ujarnya ditemani Indah (60) sang istri saat dibincangi Radar Sampit.
Senada dengan Mawardi, pemilik warung makan Amang Udin Palui yang sudah sejak 1997 membuka usaha kuliner mengatakan, ketidaktahuan warga sebabkan pujasera sepi pembeli, terlebih masih adanya pedagang lain yang berjualan di kawasan dermaga.
”Maunya kami, yang di sana harus dipindah juga cari warung lain. Kalau di sini kan memang sudah tidak ada tempatnya” ungkap wanita yang baru tiga hari berjualan di pujasera tersebut. Senada dengan Mawardi, mengeluhkan adanya satu warung makan yang hingga kini belum dibongkar. (rm-96/gus)