SAMPIT - Pemerintah daerah berkomitmen membangun wilayah Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Salah satu buktinya adalah pembangunan jalan dari Cempaga menuju Pulau Hanaut dengan sistem tahun jamak.
”Pemerintah tetap berupaya agar Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut ini bebas dari ketertinggalan. Selama ini mereka jauh tertinggal pembangunan dibanding kecamatan lainnya. Meski jaraknya hanya ratusan meter dari pusat ibu Kota Sampit,” kata Handoyo J Wibowo, kemarin ( 28/1).
Menurut Handoyo, pembangunan daerah Seranau akan lebih mudah apabila akses darat dari Cempaga itu tersambung. Selain angkutan material akan menjadi murah, pembangunan ekonomi juga akan meningkat.
”Saya yakin dengan terbukanya akses ini, baik pembangunan hingga sektor ekonomi akan berkembang pesat. Mereka tidak lagi kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian dan menjualnya,” kata dia.
Bersama dengan Pemkab Kotim dan pemerintah provinsi , Handoyo juga bertekad untuk memperjuangkan rencana pembangunan Jembatan Sei Mentaya itu. Sebab itu adalah kebutuhan mendesak.
”Saya kira kalau dana sharing dengan kabupaten akan siap, asalkan di sini peran pemerintah pusat betul-betul maksimal. Pembangunan jembatan ini akan membuka akses dan semuanya akan lancar nanti,” kata Handoyo.
Dia mendukung penuh pembangunan jembatan itu. Selain berdampak kepada lancarnya arus tranportasi. Nilai estetika Kota Sampit juga akan bertambah dan cenderung meningkat. Rencananya Pemprov Kalteng akan mulai menganggarkan pencanangan pembangunan awal di 2020 nanti.
Menurutnya, meskipun hanya terkumpul sekitar Rp 10 miliar dana awal pencanangan tersebut tidak menjadi masalah. Sebab proyek tersebut akan dibangun dengan sistem tahun jamak. Sehingga siapapun nanti bupati dan gubernur selanjutnya, pasti akan melanjutkan proyek pembangunan Jembatan Sei Mentaya tersebut.(ang/oes)