SAMPIT – Beberapa warga Baamang mulai diserang demam berdarah dengue (DBD). Masyarakat khawatir penyakit itu semakin meluas.
Nadi, warga Baamang, mengaku resah. Dia khawatir keluarganya terkena DBD karena di lingkungan sekitarnya sudah banyak yang terkena wabah itu.
“Saya ini waswas kepada anak dan keluarga, karena di sekitar lingkungan rumah saya kiri kanan ternyata semua kena DBD,” ujar pria yang tinggal di Jalan Cristiophel Mihing, Gang Helda, Sampit. Dia berharap pemerintah daerah segera turun tangan sebelum banyak korban.
Anggota Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu menyebutkan, ada sejumlah permukiman yang warganya mulai terjangkit DBD.
“Saya minta kepada Pemkab Kotim segera melakukan fogging. Ini daerah endemis DBD. Ada warga yang sudah terkena gigitan nyamuk dan menderita DBD,” kata Dadang H Syamsu, Selasa (29/1).
Dadang mengakui dengan keadaan cuaca yang seperti saat ini sangat rawan diserah wabah DBD. Apalagi cuaca yang kadang hujan dan kadang panas ini sangat berdampak kepada ketahanan tubuh seseorang. Di saat seperti ini ketahanan tubuh menurun lalu muncul wabah DBD maka menyebabkan mudahnya terserang penyakit tersebut.
“Ada sejumlah titik yang tentunya sudah diketahui Dinkes melalui data mereka sebelumnya yang harus aktif diawasi dan defogging. Kami berharap langkah awal yang cepat dan bisa mencegah ini adalah fogging di semua tempat yang rawan terjadinya perkembangbiakan DBD,” kata Dadang Syamsu.
Politikus PAN Kotim ini juga mengimbau warga bisa aktif membersihkan lingkungan. Terutama untuk mencegah adanya wadah nyamuk DBD ini bersarang. Dengan sikap proaktif dan dibantu dengan fogging dari pemerintah daerah, Dadang yakin wabah DBD itu bisa diatasi dan ditanggulangi. (ang)