SAMPIT- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, mengimbau masyarakat agar waspada saat beraktivitas di pinggiran sungai. Pasalnya, arus sungai Mentaya dan anak sungainya, saat musim penghujan seperti sekarang cukup deras. Sudah dua anak yang menjadi korban.
”Ya supaya masyarakat, anak-anak maupun dewasa tetap berhati-hati, apalagi sekarang aliran sungai cukup deras,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Sutoyo, Senin (25/1).
Selama ini sudah dua nyawa yang menjadi korban. Korban pertama, Arif Faturrahim (9), warga Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Tewas tenggelam di Sungai Sapihan anak Sungai Mentaya, Kamis (21/1) lalu. Korban selanjutnya, Ayu Lestari (5), warga Desa Tanjung Hanjalipan, Kecamatan Mentaya Hulu, yang jatuh ke sungai, Sabtu 23/1) lalu, dan belum ditemukan tubuhnya, hingga kini.
BPBD juga terus melakukan pemantauan terhadap debit air sungai, terutama di wilayah pelosok. Sebab, mulai bulan ini sudah merupakan masa rawan terjadinya banjir besar. Ada 11 kecamatan yang dipetakan, rawan banjir. Kecamatan ini yakni, Telaga Antang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Antang Kalang, Bukit Santuai, Cempaga Hulu, Kotabesi, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.(oes)