SAMPIT – Sejumlah anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Mentaya Hulu, mendatangi ke lokasi perkebunan kelapa sawit di Desa Pantap, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kedatangan polisi setelah menerima laporan penemuan mayat berjenis laki-laki bernama Riyanto (45) dalam kondisi tertelungkup di dalam parit Blok S-32 Divisi 1 PT Teguh Sempurna, Selasa (5/2) malam sekira pukul 22.30 WIB.
”Ia benar, kami dapat laporan dari masyarakat bahwa ada jasad seorang pria yang ditemukan tewas di dalam parit,” ucap Kapolsek Mentaya Hulu, Iptu Ratno dikonfirmasi Radar Sampit, Rabu (6/2) pagi kemarin.
Ratno menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal, korban berpamitan kepada istrinya untuk pergi memancing ikan. Dengan bermodalkan sejumlah alat setrum, Riyanto pun pergi menuju lokasi mencari ikan.
Setelah sekian lama ditunggu, istri Riyanto curiga dan melaporkan kepada pihak perusahaan untuk membantu mencari keberadaan suaminya.
”Waktu itu korban pergi membawa alat berupa setrum ikan dari arus accu 12 volt. Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa,” terangnya.
Lanjut Ratno, pihaknya kemudian melakukan olah TKP bersama sejumlah anggota Polsek Mentaya Hulu lainnya.
Di TKP, korban ditemukan dengan posisi tertelungkup, mengenakan kaos warna biru, celana pendek warna hitam dan memakai sendal jepit. Alat setrum ikan yang digunakan korban masih menempel di punggungnya.
”Kasus ini masih kami dalami untuk mencari tahu apa penyebab korban meninggal di aliran parit yang lebarnya 4 meter dengan kedalaman 50 cm ini,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, Riyanto merupakan karyawan PT Teguh Sempurna yang bertugas sebagai petani. Ia juga sudah lama tinggal di perumahan karyawan PT Teguh Sempurna.
Setelah polisi melakukan olah TKP, jasad Riyanto langsung dievakuasi untuk dilakukan visum dan dibawa pulang ke tempat tinggalnya di perumahan perusahaan. (sir/fm)