SAMPIT-Dibangunnya beberapa depo sampah di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ternyata belum bisa maksimal menekan volume sampah yang dihasilkan masyarakat. Belakangan, volume sampah kian meningkat drastis hingga dua kali lipat.
Seperti diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Sanggul Lumban Gaol bahwa volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di jalan Jenderal Sudirma, kilometer 14 Sampit melonjak hingga dua kali lipat.
”Sebelumnya 40 ton perhari, dan sejak ada depo sampah volume melonjak dua kali lipat jadi 70-80 ton perhari” ungkapnya.
Sanggul juga menuturkan, TPA saat ini sudah memiliki jembatan timbang, sehingga dapat mengetahui berat sampah-sampah yang masuk ke sana setiap harinya.
Selain itu dirinya menyayangkan, masih ada eks lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang telah di bongkar dan telah ditanami pohon beberapa waktu lalu, kini kondisinya tidak terawat. Bahkan lanjutnya, ada saja warga masyarakat yang masih membuang sampah di lokasi tersebut. Menurutnya, pengelolaan sampah bisa berhasil dan volumenya bisa diturunkan apabila dilakukan bersama semua pihak terutama masyarakat.
Di sisi lain dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras melakukan inovasi bagaimana cara penanggulangan sampah di Kotim. Dikatakannya, semua pihak baik itu lurah maupun camat dan jajarannya telah berupaya melakukan sosialisasi tentang depo sampah kepada masyarakat, bahkan dengan turun langsung ke lapangan.
”Di satu sisi kita berhasil untuk bisa mengajak masyarakat membuang sampah pada tempatnya, namun di sisi lain kita tidak berhasil menanggulangi pengurangan sampah” ujar Sanggul.
Ditambahkannya, dalam rangka terus mengurangi volume sampah, nantinya akan dilakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka bulan peduli sampah. Program-program pengolahan sampah itu akan dilakukan di tingkat kelurahan hingga ke RT (rukun tetangga).
”Mudah mudahan di tahun 2019 ini kita bisa bangun depo mini dan depo besar di Kecamatan Baamang” ,” tandasnya. (rm-96/gus)