SAMPIT – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) H Hamdhani inspeksi mendadak (sidak) menyusuri Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit.
Dalam kunjungannya tersebut, Hamdhani meninjau pengelolaan PPM dari sisi sarana, prasarana, dan fasilitas. Dia menilai PPM tidak terawat. Banyak sarana dan prasarana serta fasilitas publik yang harus segera dibenahi. Khususnya di pasar ikan, masih banyak lantai keramik yang pecah dan licin sehingga membahayakan pengunjung.
”Tidak ada keran untuk setiap lapaknya, bahkan wadah sampah juga masih minim. Ini yang harus kita benahi,” kata Hamdhani, Selasa (12/2).
Menurutnya, lapak penjualan pasar ikan harus dalam keadaan bersih dan nyaman bagi pengunjung pasar. Dirinya juga telah berkoordinasi dengan SOPD terkait untuk bersama-sama mewujudkan pasar yang berstandar nasional serta dapat menjadi pasar wisata.
“Kriteria pasar ikan berskala nasional itu, tempat lapak penjualan ikan harus dalam keadaan bersih, kran air harus tersedia, keramik lantai harus bagus dan tidak licin, kondisi keamanan listrik harus dapat dipastikan aman dan saya sepakat agar pasar PPM ini dapat dibenahi dengan segera dan kami akan segera inventarisir untuk dibahas pada saat rapat di Jakarta,” ujar Hamdhani sembari mencatat segala kekurangan yang ada di PPM.
Menurutnya, pembenahan PPM tidak memungkinkan jika harus mengandalkan APBD yang pembagiannya tidak cukup untuk melakukan renovasi. Hal tersebut harus didukung dengan APBN agar pembenahan PPM segera ditangani.
Namun, pihaknya saat ini sedang fokus membangun pasar rakyat salah satunya yang berada di Pangkalan Bun dengan dana Rp 5,6 miliar, dan Pasar Rakyat Asam Baru yang menelan biaya Rp 1,5 miliar.
“Kalau melakukan pembenahan dengan dana APBD, saya yakin tidak memungkinkan. Kalau untuk perbaikan sedikit-sedikit, masih bisalah. Kalau untuk renovasi tetap harus dibantu dengan APBN,” ujarnya.
Hamdhani akan mengupayakan dana APBN digulirkan khusus untuk PPM. DPR mengutamakan pasar-pasar rakyat yang tanahnya dimiliki oleh pemerintah daerah.
”Itu program kita ke depan. Kalau untuk renovasi sarana dan prasana pasar yang sudah ada ini, akan kita cari anggarannya dan akan segera kita tindaklanjuti,” ujarnya.
Kadisdagperin Kotim Redy Setiawan mengucapkan terima kasih kepada Hamdhani yang secara langsung melakukan survei. “Harapan kami sebagai masyarakat dan pemerintah, segala sarana dan prasarana fasilitas di PPM yang kurang memadai bisa segera ditindaklanjuti. Jika mengandalkan APBD tentu tidak memungkinkan,” kata Redy Setiawan.
Dirinya berharap usulan ini terealisasi secepatnya. Apalagi rencana ini mendapat dukungan dari anggota DPR RI. (hgn/yit)