SAMPIT – Jum’at, 15 Maret 2019 kemarin, hari pertama pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (USBN BK) jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Pantauan koran ini di SMA Negeri 1 Sampit, 328 pelajar kelas XII terdiri dari tiga jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, tengah mengikuti ujian sekolah tersebut.
Tahun ajaran 2018-2019 ini merupakan, kali pertama Kalimantan Tengah khususnya Kotim melaksanakan ujian sekolah menggunakan media komputer. Sebelumnya setiap ujian sekolah diadakan secara tertulis.
”Betul, ini pertama kalinya di laksanakan, sebelumnya tertulis”, ujar Ali Badrun, selaku wakasek bagian kurikulum SMA N 1 Sampit.
Di hari pertama (15/3) kemarin, pelaksanaan USBN BK ini, sempat terjadi gangguan saat pemasangan kabel yang menghubungkan server dengan perangkat laptop milik murid. Hal ini karena sistem pemasangannya secara bongkar pasang, hanya sesuai kebutuhan saat ujian berlangsung saja, apabila selesai dibawa pulang kembali oleh murid.
Ali Badrun menjelaskan, sejumlah 4 unit laptop milik murid sempat terganggu dengan hal itu. Hal itulah yang menjadi sebab beberapa murid mengundur ujian tidak sesuai jadwal, karena menunggu di-setting dan perbaikan terlebih dulu.
“Ya itu, ada kendalanya hanya tadi ada kabel koneksi dari beberapa laptop murid tidak bisa terhubung ke server. Soalnya itu ada colokan laptop murid yang ternyata juga sudah rusak. Jadi tadi sempat telat diundur tidak sesuai jadwal, karena ada kendala teknis itu”, ungkapnya, kemarin.
USBN BK ini digelar dari tanggal 15-22 Maret 2019, dan SMAN 1 Sampit telah menyediakan komputer sejumlah 113 unit. Selain itu, USBNBK ini dibagi menjadi empat sesi dari jam 07.00-17.00 WIB, sebanyak 17 mata pelajaran dari tiga jurusan tersebut diujikan, pelaksanaan ujian dibagi menjadi 10 ruang, sedangkan 4 ruangan terakhir digunakan oleh siswa-siswi yang menggunakan perangkat laptop milik pribadi, yang sebelumnya sudah di-setting terlebih dulu oleh para teknisi dan proktor. Dan ada sekitar 80 murid yang membawa laptop.
Sekolah juga menyediakan satu mesin genset, bila terjadi gangguan instalasi listrik. Termasuk teknisi sejumlah 3 orang dan proktor 3 orang, untuk mengawasi 10 ruang yang digunakan untuk USBNBK.
Sementara itu, teknik pengerjaan soal, yakni soal pilihan ganda dikerjakan dengan komputer masing-masing murid, sedangkan untuk soal uraian dikerjakan secara tertulis.
Ali Badrun berpesan kepada siswa-siswi untuk selalu menjaga kesehatan selama ujian berlangsung. ”Ya, siswa-siswi diminta untuk selalu menjaga kesehatan, karena sehat itu yang jadi modal utama mereka, belajar yang rajin dan tetap semangat”, tandasnya.(rm-97/gus).