PALANGKA RAYA – Aparat kepolisian tak ingin kecolongan terhadap gangguan keamanan di wilayah itu setelah pelaksanaan Pilgub Kalteng 27 Januari lalu. Tidak hanya menjaga ketat lokasi yang rawan, terutama kantor partai, yakni DPD Golkar dan PDIP. Namun, juga memantau melalui media sosial dan jangan sampai mengikuti opini negatif.
”Saya selaku kapolres sudah perintahkan beberapa personel berjaga ketat di dua lokasi, 1 kali 24 jam melekat. Itu dilakukan untuk keamanan bersama dan memang sudah menjadi tugas kami,” kata Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang kepada Radar Palangka, Kamis (28/1).
Menurut Jukiman, dari 582 tempat pemungutan suara (TPS), sampai saat ini kotak suara masih di PPK Kecamatan. Pelaksanaan pleno akan bergerak ke KPU Kota. ”Kita mendahului dari jadwal, karena faktor geografis Palangka Raya sudah terjangkau paling lama dua jam perjalanan dari Kecamatan Rakumpit, jadi lebih cepat,” tuturnya.
Jukiman meminta semua pihak bersabar menunggu hasil resmi dari KPU dan tidak terpengaruh isu atau kabar menyesatkan. ”Kami memantau dari media sosial. Secara perlahan saya minta masyarakat menunggu hasil KPU. Jadi, sikap itu dipertahankan, jangan sampai mengikuti opini negatif, baik medsos maupun hal lainnya,” katanya.
Lebih lanjut Jukiman mengatakan, pelaksanaan Pilgub Kalteng di seluruh TPS di Kota Palangka Raya berjalan tertib, aman, damai, dan lancar. ”Situasi aman dan terkendali. Kami pun intens berkoordinasi dengan seluruh tim sukses maupun paslon, baik nomor satu maupun paslon namor dua terkait hal-hal yang sifatnya sangat sensitif di lapangan,” katanya.
Jukiman menegaskan, pihaknya akan bertindak tegas apabila ada oknum yang mengacaukan situasi kamtibmas dalam bentuk apa pun. ”Tunggu, sabar, cermati, dan kawal. Jangan termakan emosi atau provokasi pihak tak bertanggung jawab,” pungkasnya didampingi Kabag Ops Kompol Bronto dan Kapolsek Pahandut Kompol Gede Eka Yudharma. (daq/ign)