PALANGKA RAYA– Suhu politik pilkada Kalteng terus meningkat secara perlahan. Bakal calon gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyentil wilayah yang dipimpin lawannya, Kabupaten Kapuas. Kapuas disebut memiliki angka stunting tertinggi di Bumi Tambun Bungai. Selain itu, tingkat kematian akibat Covid-19 di daerah itu juga tergolong tinggi.
”Saya katakan, stunting di Kalteng ini paling tinggi di Kapuas. Angka kematian tertinggi Covid-19 itu setelah Palangka Raya, ya di Kapuas. Biar ini saya sampaikan agar bupatinya bisa membangun dan sama-sama mengatasi Covid-19,” kata Sugianto, Sabtu (19/9).
Sugianto menyampaikan hal itu saat menghadiri Musyawarah Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalteng. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdes) tahun 2018, Kapuas menempati posisi dua angka tertinggi stunting setelah Kotim dengan prevalensi 41 persen. Pada 2019, berdasarkan Studi Status Gizi Balita (SSGBI), prevalensi stunting tertinggi di Kalteng ada di Kapuas dengan angka 42,37 persen.
Terkait tingkat kematian Covid-19, Kapuas menempati urutan dua teratas setelah Palangka Raya, yakni 23 pasien meninggal, sementara Palangka Raya sebanyak 61 pasien meninggal dunia. Kasus positif Covid-19 di Kapuas merupakan tertinggi ketiga dengan 347 kasus, setelah Palangka Raya (1.055 kasus) dan Kobar (461 kasus).
Selain menyentil Ben yang masih menjabat sebagai Bupati Kapuas, Sugianto juga menyindir kepala daerah yang dinilai tak maksimal mengurus rakyatnya. ”Banyak bupati tidak mengurus masyarakat yang mengidap penyakit dan orang-orang jompo. Semua harus bergerak untuk masyarakat. Pemerintah provinsi menjamin pelayanan kesehatan dan rumah sakit tidak boleh menolak,” tegasnya.
Sugianto menambahkan, pihaknya juga akan membangun rumah sakit rujukan, sehingga masyarakat Kalteng tak perlu lagi berobat ke luar daerah. Termasuk menyekolahkan seluruh bidan agar bisa menempuh pendidikan sampai strata satu.
”Itu target saya dalam jangka waktu nanti. Kami siapkan semua. Langkah ini belajar dari kondisi riil penyebaran virus korona. Untuk rumah sakit (memang) belum siap, tetapi dokter dan relawan sudah sangat siap. Karena itu, semoga ke depan bisa terwujud,” katanya.
Di sisi lain, Sugianto mengatakan, dalam survei saat ini sampai tiga bulan ke depan, dirinya bersama Edy Pratowo diyakini mampu memenangkan Pilkada Kalteng. Dia mengajak semua pihak untuk berkampanye dengan etika dan akhlak. ”Jangan kampanye menyerang. Sampaikan saja fakta apa adanya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PKB Kalteng Habib Ismail Bin Yahya menegaskan, PKB Kalteng berkomitmen memenangkan pasangan Sugianto Sabran-Edy Pratowo dalam Pilkada Kalteng dan Suprianti Rambat-Muhammad Arsyad di Pilkada Kotim. ”Kami solid memenangkan paslon yang diusung. Menggerakkan seluruh kader serta infrastruktur PKB di seluruh Kalteng,” katanya.
Habib mengaku akan terjun langsung sampai ke desa untuk memenangkan pasangan tersebut. ”Kami sekuat tenaga agar mampu meraup suara di seluruh wilayah sebesar 70 persen. Kami ingin mencapai kemenangan dengan strategi solid, solid, solid,” tandasnya. (daq/ign)
Catatan redaksi:
Berita ini sekaligus mengoreksi kekurangan data stunting pada versi cetak yang hanya memuat hasil riskesdes tahun 2018 yang menyebut Kotim tertinggi. Data hasil SSGBI pada 2019, Kapuas menempati urutan teratas angka stunting tertinggi dengan 42,37 persen.