KUALA PEMBUANG - Larangan membuka lahan dengan cara membakar hingga saat ini masih menjadi dilema di kalangan para petani, khususnya dari daerah pemilihan (Dapil) III Kabupaten Seruyan.
Hal tersebut dinilai sangat memberatkan para petani yang sudah terbiasa membuka lahan dengan cara membakar.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan Muriadi meminta kepada pemerintah daerah segera mencarikan solusi untuk mengatasi masalah ini.
“Harus dicaikan solusi, jangan sampai dibiarkan begitu saja, para petani teriak-teriak agar ada solusi,” kata Muriadi, Rabu (3/4).
Ia mengatakan, keluhan para petani ini bukan tanpa alasan, hal tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi geografis di lahan para petani di daerah hulu.
Petani di daerah hulu rata-rata masih membuka lahan dengan cara membakar, dan memang kondisi lahan mereka dipenuhi dengan semak belukar serta pohon-pohon besar yang tidak mungkin jika hanya menggunakan cara manual.
“Memang seperti itulah kondisinya di lapangan, petani sudah terbiasa membuka lahan dengan cara membakar, kondisi lahan di daerah hulu berbeda dengan lahan-lahan kebanyakan,” ujarnya.
Dengan kondisi yang seperti ini, kondisi sektor pertanian yang ada di Dapil III bisa dikatakan mati total karena para petani tidak berani membuka lahan mereka.
“Berbeda dengan Dapil I dan II, dan saya rasa pun masih ada beberapa di daerah Dapil II yang mengalami masalah sama dalam hal pembukaan lahan,” ujarnya. (rm-98)