SAMPIT – Universitas Darwan Ali Kampus Kuala Pembuang tahun ini tidak lagi menerima pendaftaran mahasiwa baru. Ini menjadi tanda bahwa Kampus Unda Kuala Pembuang hanya akan menyelesaikan mahasiswa yang ada, lalu menutupnya.
Rektor Unda Dr Ali Kesuma mengatakan, Pemerintah Kabupaten Seruyan akan mendirikan perguruan tinggi sendiri. Dengan jumlah lulusan SMA/SMK yang tidak begitu banyak, maka salah satu kampus harus mengalah.
”Kami mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Seruyan yang akan mendirikan perguruan tinggi sendiri. Kita tahu bahwa yang masuk kuliah di sana hanya dari Kecamatan Seruyan dan Seruyan Hilir Timur. Lulusannya sedikit. Kalau ada dua kampus, itu tidak baik. Biarkan satu tumbuh, yang satu ditutpu. Jadi kita selesaikan mahasiswa yang ada,” katanya.
Menurutnya, Kampus Unda Kuala Pembuang terdapat lima jurusan, yakni Juruan Teknik Sipil, Perikanan, Agrobisnis, Akuntansi, dan Sistem Informasi. Semua jurusan tersebut tahun ini tidak menerima mahasiswa baru. ”Kita tidak agi menerima mahasiswa baru di Kuala Pembuang. Kita akan passing out,” ujar Ali Kesuma kepada Radar Sampit, Senin (8/4).
Di sisi lain, Unda terus mengembangkan kampus di Sampit. Tahun ini, Unda akan membuka program baru, yakni Jurusan Perkebunan Kelapa Sawit bekerjasama dengan Wilmar. Saat ini perizinan sedang dalam proses. Dia optimis izin akan beres pada Agustus mendatang, bertepatan dengan dimulainya perkuliahan.
”Izin sedang kami urus. Satu atau dua bulan ke depan akan selesai,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, Kalimantan Tengah merupakan produsen kelapa sawit. Namun, kampus di Kalteng belum memiliki Jurusan Perkebunan Kelapa Sawit. Dengan dibukanya Jurusan Perkebunan Kelapa, maka akan banyak putra daerah yang akan masuk dalam jajaran manajemen perkebunan kelapa sawit.
”Dengan adanya putra daerah yang akan masuk jajaran manajemen perkebunan, tidak ada lagi kecemburuan sosial. Saya yakin nantinya akan ada perhatian dari perkebunan sawit dengan pemberian beasiswa,” ujarnya.
Untuk menunjang program tersebut, Unda mengirimkan lima dosen untuk melanjutkan studi program doktoral (S3) perkebunan. Selain itu ada delapan dosen jurusan lain yang juga akan melanjutkan program doktor. ”Tahun ini merupakan tahun pengembangan sumber daya manusia di kampus kami. Ini untuk menjawab kebutuhan kampus seiring bertambahnya mahasiswa,” ujarnya. (yit)