NANGA BULIK – Penantian sejumlah murid di SDN Penopa, Kabupaten Lamandau, menunggu kedatangan gurunya berakhir menyedihkan. Sebab, guru mereka, AG (56) tidak pernah sampai di sekolah akibat menjadi korban kecelakaan saat dalam perjalanan menuju ke sekolah.
Masih menggunakan baju dinas, AG meninggal di tempat dengan kondisi patah tulang di sekujur tubuh. Peristiwa tragis itu terjadi setelah kendaraan roda dua yang dikendarai pria itu adu kuat dengan sebuah truk dari arah berlawanan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau melalui Kabid Pendidikan Dasar Literli Enteng mengatakan, pihaknya telah mendengar kabar terkait adanya salah satu guru yang meninggal akibat kecelakaan.
”Setahu kami, beliau warga Sematu Jaya, namun terkadang juga tinggal di Desa Tamiang, sehingga informasinya setiap hari melakukan perjalanan menuju Desa Penopa sejauh puluhan kilometer untuk pergi mengajar, dengan waktu perjalanan sekitar dua jam,” ungkap Literli Enteng.
Atas kejadian tersebut, keluarga besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian sang pahlawan tanpa tanda jasa. Di sisi lain, diharapkan kejadian ini jadi pelajaran bagi para guru agar lebih berhati-hati di jalan saat akan menjalankan tugas mengajarnya.
”Terutama bagi guru yang menempuh jarak jauh. Alangkah baiknya tinggal di rumah dinas guru yang disediakan dekat sekolah. Selain mengurangi risiko, guru tidak telat datang ke sekolah dan tidak kelelahan di jalan, sehingga bisa fokus mengajar dengan maksimal,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres Lamandau AKBP Andiyatna melalui Kasat Lantas AKP Fathadin Ali Najib mengatakan, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Bulik km 23, Selasa (9/4) pagi tersebut melibatkan dump truk dengan nopol KH 9123 GD yang dikemudikan MIA (33) dan sepeda motor yang dikendarai AG (56) dengan nopol KH 2051 RA.
”Pada lakalantas yang terjadi sekitar pukul 07.10 WIB itu, korban yang meninggal dunia di TKP (tempat kejadian perkara) dengan inisial AG. Pengendara sepeda motor merupakan guru di SDN Penopa," kata Kasatlantas Polres Lamandau AKP Fathadin Ali Najib.
Ali Najib menuturkan, perkara tersebut sudah ditangani Satlantas Polres Lamandau, sementara sopir truk sudah diamankan di Mapolres untuk dilakukan penyidikan dan dimintai keterangan lebih lanjut.
Menurut Ali Najib, berdasarkan hasil olah TKP serta keterangan sementara saksi, kronologi laka lantas tersebut terjadi karena sopir truk, MIA, yang menyetir truknya dari arah Kudangan menuju Nanga Bulik tak berhati-hati. Badan truk itu masuk ke jalur kanan karena menghindari jalan bergelombang di kondisi jalan menurun dan sedikit berbelok.
”Di saat bersamaan, dari arah berlawanan atau dari arah Nanga Bulik, ada pengendara sepeda motor yang juga tengah melaju, sehingga tabrakan pun tak bisa dihindarkan," urainya.
Kuatnya tabrakan itu membuat AG ikut terseret dan terjepit di bagian bawah bumper truk. Akibatnya, pria itu menderita luka berat di sejumlah bagian tubuhnya dan kehilangan nyawa seketika di lokasi kejadian, sementara sepeda motornya rusak berat.
”Anggota telah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi. Sedangkan korban, setelah dibawa ke RSUD, langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya. (mex/ign)