SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 31 Januari 2016 14:06
PILGUB KALTENG
Tim SOHIB Ungkit Kecurangan Tim WIBAWA
MASIH PANAS: Tim SOHIB dan WIBAWA di Kotim berseteru dan nyaris baku hantam dalam rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara tingkat PPK Ketapang, Sabtu (30/1). (AMIRUDIN/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Tim pemenangan pasangan Sugianto Sabran-Habib Said Ismail (SOHIB) tak mau tinggal diam terkait tudingan adanya indikasi kecurangan dalam Pilgub Kalteng. Sebaliknya, tim SOHIB Kotim menuding kecurangan justru dilakukan tim WIBAWA, bahkan itu terjadi sebelum pencoblosan.

Wakil Ketua Tim Pemenangan SOHIB Kotim Ary Dewar mengatakan, kecurangan justru dilakukan tim WIBAWA, yakni dengan menurunkan sejumlah kader PDIP tingkat nasional untuk menggalang suara menjelang pencoblosan. Padahal seharusnya hal itu tak boleh dilakukan karena sudah memasuki masa tenang.

”Kami SOHIB menjelang pencoblosan sudah menenangkan diri dan kembali ke daerah masing-masing,” ujarnya, Sabtu (30/1).

Dia meminta agar pendukung SOHIB tidak terpancing dengan isu yang berupaya membentuk opini publik dalam Pilgub Kalteng. Apabila ada pihak yang menyulut konflik di masyarakat, aparat penegak hukum diminta menindak tegas. ”Silakan tindak tegas siapa pun yang mau main-main dengan pelaksanaan pilkada,” tegasnya.

Sebelumnya, Koordinator Gugus Tugas Pemenangan WIBAWA, Dedi Sitorus, mengklaim menemukan banyak kecurangan dan pelanggaran. Misalnya, pemilih dari perkebunan yang menggunakan KTP bukan Kalteng. ”Banyak sekali mobilisasi seperti itu, lalu pemilih mencoblos berkali-kali di seluruh kabupaten,” tuturnya.

Ditemukan juga PPK yang melaksanakan perhitungan di luar surat keterangan yang telah dibuat mereka sendiri. ”Tidak diberitahukan kepada pasangan calon selama 1x24 jam, bahkan Bawaslu pun tidak mengetahui hal tersebut. Jadi ini sudah ada upaya massif untuk mengobok-obok hasil, supaya dengan segera ditetapkan,” terangnya.

Tim WIBAWA di Kotim juga mengklaim menemukan dugaan kecurangan dalam Pilgub Kalteng, khususnya di daerah pedalaman dan pinggiran kota. Kecurangan itu, yakni diduga ada pembagian uang dengan nominal bervariasi antara Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu.

”Modusnya uang itu dimasukan dalam lipatan sarung, dan itu dibagi menjelang pencoblosan. Sedikitnya ada dua orang yang siap bersaksi,” ujar Jhon Krisli, ketua tim WIBAWA di Kotim. (ang/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers