SAMPIT- Sejumlah harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan mulai merangkak naik. Seperti cabai rawit merah, cabai keriting, bawang, dan telur.
Dani, salah satu pedagang sembako Toko Bu Sri di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit mengatakan, harga telur ayam mengalami kenaikan. Satu ikat besar isi 6 piring telur (1 piring telur ayam dengan jumlah 30 butir telur) semula Rp. 260 ribu kini naik menjadi Rp. 265 ribu, sementara normalnya Rp. 245 ribu.
Kenaikan tersebut akan terus terjadi sampai Lebaran. Kenaikan harga untuk satu ikat besar tidak berpengaruh terhadap penjulan per piringnya yang masih berkisar antara Rp. 45 – Rp. 47 ribu. Meski naik tipis, ada saja pembeli yang mengurungkan niatnya membeli telur.
“Kalau kita jual per piring masih ada untungnya walaupun tidak banyak,” ucap Dani.
Harga bawang merah juga alami kenaikan dari Rp 38 ribu menjadi Rp 48 ribu sampai Rp 55 ribu. Kenaikan harga ini sudah terjadi 2 -3 minggu terakhir.
Selain pelanggan lokal Dani juga melayani pelanggan dari perkebunan sawit yang sering membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar.
“Yang jualan di sana itu belanja satu bulan sekali, beli bawang merah bisa sampai 15 kg, sekarang rata-rata cuma 10 kg,” ungkap Dani.
Kemiri, kacang tanah, serta kacang hijau pun alami kenaikan berkisar Rp. 1.000 – Rp. 2.000. Jika dulu jualannya cepat habis, sekarang lebih lambat.
Sementara itu Halimah pedagang sayuran di blok Pasar Ikan Mentaya (PIM) PPM menyebut kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi hampir sepekan. “Cabai rawit sempat banjir sampai turun harganya, terus sekarang naik darastis Rp. 50 ribu per kilogram, sebelumnya Rp. 35 ribu saja,” jelasnya.
Diakuinya harga cabai rawit yang murah menyebabkan cabai jadi cepat busuk, kondisi tersebut diduga yang menyebabkan saat ini harga cabai terus alami kenaikan.
“Banyak busuk banyak dibuang, jadi sekarang kosong barangnya,” cetus Halimah.
Halimah memilih menjual cabai dari Sampit. Sebab, cabai rawit dari Jawa cepat layu, sehingga penjulan pun lambat.
Halimah menuturkan, harga yang alami kenaikan antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombay, tomat, brokoli, kembang kol, cabai merah besar, cabai keriting, kacang panjang, dan sawi.
Hal senada diungkapkan Tati dan Iin, pedagang sayur lainnya. Saat ini penjualan menurun. Pelanggan yang biasa membeli cabai satu kilogram kini hanya membeli setengah kilogram. “Pas naik paling sehari jual 3 kg saja, normalnya bisa jual 5 kg per hari,” imbuh Tati.
Sementara itu harga ikan di Pasar Ikan Mentaya (PIM) Pusat Perbelanjaan Mentaya masih stabil. Stok ikan yang ada di PIM cenderung melimpah, hanya saja banyak pedagang yang mengeluhkan penjualan yang menurun.
”Kemarin memang ikan kosong karena kondisi cuaca. Sekarang sudah normal, ikannya banyak, tapi pembelinya yang sepi,” kata Asep Iwan, pedagang di PIM.
Jenis ikan yang sering dicari adalah nila, patin, dan tongkol. Ikan yang tidak habis terjual terpaksa diletakan ke dalam kulkas, sehingga harga jual ikan pun turun. “Beda ikan segar sama ikan yang dari kulkas itu bisa sampai Rp. 5 ribu,” kata Asep.
Sejak diberlakukannya parkir elektronik, kata Asep, kebanyakan konsumen enggan untuk masuk ke dalam area PIM. Mereka lebih memilih untuk berbelanja di pasar dadakan yang buka hampir setiap hari di sejumlah tempat di Sampit. (rm-96/yit)