PANGKALAN BUN – Sistem drainase Kota Pangkalan Bun harus segera dievaluasi. Pasalnya saat hujan lebat mengguyur, wilayah yang tergenang banjir makin meluas.
Ketua DPRD Kobar Triyanto mengatakan, permasalahan banjir yang terus terjadi saat hujan lebat sudah sering terjadi. Terutama daerah yang dekat sungai dan dataran rendah.
“Banjir yang terjadi Sabtu kemarin tidak hanya pada satu atau dua titik saja. Tapi mencakup lima kelurahan dalam Kota Pangkalan Bun,” kata Triyanto, Minggu (28/4).
Menurutnya, permasalahan banjir bukan karena hujan lebat dan intensitas lama. Namun karena makin memburuknya sistem drainase di dalam kota.
Saat hujan lebat drainase tidak mampu menampung air hujan hingga berakibat. Tidak hanya itu, sejumlah rumah juga ikut kebanjiran, bahkan luapan air dari buruknya daya tampung drainase juga terjadi di sepanjang Jalan HM Rafi’i terutama mulai dari Pangkalan Bun Park, depan Kantor DPRD hingga di seberang Kantor Pajak Pratama.
“Banjir juga membuat rumah warga terendam air dengan ketinggian mulai dari 60 centimeter dan ada juga yang setinggi pinggang orang dewasa. Itu posisi banjir di dalam kota yang sangat parah,” jelasnya.
Dengan banjir tersebut, tegas Triyanto, Pemerintah Kabupaten Kobar harus melakukan evaluasi menyeluruh. Tidak hanya drainase tapi juga sungai banyak yang tersumbat.
“Kami harap pemerintah turun tangan, untuk menangani drainase dan juga sungai kecil. Jangan sampai terulang lagi, kasihan warga yang terkena banjir,” harapnya.
Disamping itu, budaya peduli lingkungan harus diaktifkan lagi. Warga yang dekat sungai juga jangan lagi membuang sampah sembarangan. Sehingga tidak menyebabkan sungai tersumbat dan menyebabkan banjir. (rin/sla)