KUALA KURUN – Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan debit air Sungai Kahayan dan Rungan meluap. Akibatnya ratusan rumah warga desa/kelurahan yang ada di delapan kecamatan, yakni Kurun, Mihing Raya, Sepang, Tewah, Kahayan Hulu Utara (Kahut), Rungan Hulu, Rungan, dan Rungan Barat terendam banjir. Selain itu, sejumlah ruas jalan lingkungan dan jalan lintas Kuala Kurun-Palangka Raya juga ikut terendam.
”Dari pemantauan yang kita lakukan di beberapa titik, banjir merendam rumah warga mencapai ketinggian hingga leher orang dewasa, dan arus transportasi menjadi terganggu. Warga yang rumahnya terendam pun harus memindahkan barang elektronik seperti kulkas dan televisi ke tempat yang lebih tinggi,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gumas Simphati, Senin (29/4) pagi.
Saat ini, beberapa titik yang terendam banjir sudah didirikan tenda-tenda pengungsian oleh tim Tanggap Darurat Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD, serta posko kesehatan, untuk menampung serta merawat korban banjir.
”Informasinya di daerah hulu, debit air sedikit meningkat. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap dampak banjir, khususnya keselamatan jiwa dan kesehatan,” tuturnya.
Salah seorang warga Kota Kuala Kurun Indra (30) mengatakan, sejumlah ruas jalan dalam kota yang terendam banjir yakni Sangkurun, Damang Gaman, dan Temanggung Panji. Sebagian warga ada yang lebih memilih berjalan kaki ketimbang melintas di jalan yang terendam banjir. Ada juga yang beraktivitas dengan menggunakan kelotok (perahu mesin, Red).
”Karena tidak ingin mengambil resiko, saya lebih memilih berjalan kaki daripada menggunakan sepeda motor. Takutnya nanti, motor saya malah mogok kalau dipaksa lewat banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Tomi Simbolon mengakui, sejauh ini, sudah ada 14 orang warga yang datang berobat ke posko kesehatan. Mereka mengeluhkan gatal-gatal, diare, demam, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
”Semua korban banjir yang datang ke posko kesehatan akan kita layani. Pengobatannya tidak dipungut biaya. Untuk stok obat, juga sudah diambil dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat,” terangnya.
Kapolres Gumas AKBP Yudi Yuliadin melalui Kasat Lantas Iptu Rachmat Endro mengatakan, untuk mengurai kemacetan di sejumlah ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya yang terendam banjir, pihaknya melakukan patroli dan gerakan mengatur lalu lintas (gatur lantas).
”Untuk sementara kendaraan roda empat masih bisa melintas, sedangkan roda dua harus menggunakan perahu rakit. Kami juga sudah memasang tali sebagai pembatas jalan bagi pengendara roda empat yang akan melintas. Mereka pun diminta untuk berhati-hati dengan selalu budayakan mengantri,” tegasnya.
Selanjutnya, Kapolsek Kurun Ipda Noviandhi WB menuturkan, menghadapi musibah banjir seperti ini, Polsek Kurun rutin melakukan patroli perairan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat yang terdampak musibah banjir, dengan menyambangi pemukiman warga.
”Warga yang terkena banjir, kita imbau agar selalu berhati-hati. Apabila ada sesuatu hal yang mendesak, bisa menghubungi unit patroli perairan Polsek Kurun, sehingga bisa segera dilakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman,” pungkasnya. (arm/yit)
