SAMPIT –Pemantauan bulan (rukyatul hilal) di Sampit tetap dilakukan, Minggu (5/5) petang. Hasilnya, bulan tak terlihat karena tertutup awan. Kendati demikian, tadi malam umat Islam tetap serentak melaksanakan salat tarawih.
Pemantauan bulan dilakukan Kementrian Agama (Kemenag) Kotawaringin Timur, bersama pihak Nahdatul Ulama Kotim, Muhammadiah Kotim, pemerintah daerah, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
”Kami sudah melaksanakan rukyatul hilal dengan menggunakan alat total station, yang kami miliki dan dari pihak BPN Kotim. Tapi karena karena tertutup awan tebal, bulan tidak bisa terlihat,” jelas Kepala Kemenag Kotim Samsudin, Minggu (5/5).
Namun saat menggunakan aplikasi seperti winhisab, stellarium, dan juga sejumlah aplikasi berbasis android lainya serta hitungan kriteria odeh, bulan muncul pada pukul 17.42 . Selanjutnya muncul sempurna pada 17.47.
Tinggi bulan 0 drajat 59 menit 46,33 detik di atas ufuk. Arah bulan 15 drajat 54 menit 48,17 detik utara titik barat. Arah terbenamnya bulan 15 drajat 57 menit 25,97 detik utara titik barat. Illuminasi bulan 0,21 persen, azimuth bula 284 derajat 0,5 menit, 31 detik, keadaan bulan miring ke selatan, dan kondisi di sekitar ufuk berawan.
"Itu berdasakan hitungan melalui aplikasi, sedangkan melalui peralatan yang kami miliki, hilal tidak bisa terlihat di Sampit,” kata Samsudin.
Pemantauan bulan ini dilaksanakan di lantai 6 Aquarius Boputique Hotel Sampit, yang merupakan bangunan tertinggi di Sampit.
Meski tidak dapat melihat bulan, pihaknya tetap mengikuti penetapan dari Kementrian Agama pusat terkait 1 Ramadan 1440 Hijriah. Tadi malam umat Islam mulai mendatangi masjid dan musala untuk melaksanakan salat tarawih, dan memulai berpuasa pada hari ini.
”Hampir seluruh masjid, sudah melaksanakan salat tarawih,” ungkap Abdi, warga Sampit.(oes)