Di antara 40 calon anggota DPRD Kotim yang terpilih, Parimus merupakan jawara dalam raihan suara pribadinya. Ketua DPC Demokrat Kotim ini mampu mendulang 3.597 suara di daerah pemilihan Kotim IV yang meliputi Kecamatan Kotabesi, Cempaga, Cempaga Hulu, dan Telawang.
Parimus mengatakan, raihan suara yang sudah diplenokan KPU Kotim itu sebenarnya di bawah targetnya. Dia awalnya memproyeksikan sekitar 5.000 suara. Persoalannya, warga yang jadi konstituennya itu banyak yang tidak mencoblos karena keberadaan TPS jauh dari permukiman. Selain itu, banyak warga tidak menerima C6 sehingga merasa tidak punya hak pilih.
”Itu sebagian persoalannya, dan nanti akan jadi bahan masukan kami ke KPU Kotim,” kata Parimus.
Parimus mengakui kontribusi suara terbesar berasal dari Kecamatan Telawang , yakni sekitar 2.828. Sisanya disumbang dari Kotabesi, Cempaga, dan Cempaga Hulu.
“Karena wilayah Telawang domisili saya sehingga selama ini konstituen di sana memang sudah terjalin hubungan emosional yang baik,” kata dia.
Sedangkan suara terendah namun mampu melenggang ke DPRD Kotim disandang oleh Linda, dengan total 648 suara. Caleg dari dapil Kotim III ini mendapatkan jatah satu kursi yang diraih Partai Demokrat karena suaranya tertinggi di dalam internal partai.
Linda merupakan caleg dari dapil Kotim III di wilayah Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut, dan Teluk Sampit. Dia tidak menyangka bisa meraih suara terbanyak di antara caleg Partai Demokrat dapil Kotim III. Sementara pesaing internalnya, Kusdinata yang juga mantan birokrat ulung di Kotim tersisihkan. Total suara Partai Demokrat dapil di Kotim III mencapai 2.285. Linda hanya mampu mendongkrak suara maksimal di satu kecamatan yakni Mentaya Hilir Utara, sedangkan kecamatan lainnya sanggat minim.
D ilain sisi juga DPRD Kotim sejumlah anggota DPRD Kotim petahana yang memiliki basis masa seperti Ida Laila, Supriadi, Hero Harapanno, Salasiah, Roy Lumban Gaol, Abdul Sahid tersisihkan dari ketatnya persaingan. Bahkan anak Wakil Bupati Kotim Taufiq Mukri, Rina Rahayu, terdepak dari kursi DPRD Kotim. Akibatnya tiga kursi PPP Kotim tersapu habis oleh pendatang baru.
Dengan melihat komposisi caleg terpilih 2019 ini, maka jumlah keterwakilan perempuan di lembaga itu berkurang dari sebelumnya 9 orang kini hanya menjadi 7 orang, yakni Cici Desiliya, Rini Aria Gagah, Modika, Darmawati, Rusmawati, Megawati dan Linda.
Sedangkan, anggota DPRD Kotim yang mencalonkan diri di DPRD Kalteng dari daerah pemilihan Kotim-Seruyan hanya ada dua yang mampu menembus , yakni Sinar Kemala dari Partai Golkar dan Jainudin Karim dari Partai Gerindra. Sementara Dani Rakhman (Demokrat), Muhammad Shaleh (PAN), Alexius Esliter (PDIP) kandas dikalahkan oleh rival internalnya, begitu juga dengan Ketua DPC Hanura Kotim, Hary Panca Setya juga tidak mendapatkan kursi di DPRD Kalteng.
Ketua DPC Partai Demokrat Kotim Parimus juga mengusung anaknya Yeni Maria Marselina menjadi caleg Demokrat DPRD Kalteng dari dapil Kotim-Seruyan. Perempuan 23 tahun ini berpeluang duduk di DPRD Kalteng mewakili Partai Demokrat. Di internal partai, Yeni menyisihkan Suwarno yang merupakan petahana dan Dani Rakhman yang merupakan tokoh muda di Kotim. Yeni memperoleh suara hampir 8.000. Sedangkan suara keseluruhan Partai Demokrat Dapil Kotim-Seruyan yakni 26.649. (ang/yit)