SAMPIT- Pusat jajajan dalam Kota Sampit di bulan Ramadan ini bisa dibilang banyak bertebaran. Selain di kawasan Taman Kota Sampit, salah satu kawasan paling ramai lainnya yakni Pasar Ramadan tradisional di Jalan Muchran Ali, Kecamatan Baamang.
Pantauan Radar Sampit, sejak pukul 13.00 WIB sejumlah pedagang mulai mempersiapkan dagangan di lokasi ini, yang diisi oleh belasan lapak dan diramaikan sejumlah pedagang kaki lima. Pedagang yang umumnya kaum wanita ini menjual aneka macam kue, hingga minuman tradisional dan masakan. Mereka rata-rata adalah warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi tersebut.
Siti, salah satu pedagang yang tinggal di kawasan Pasar Keramat mengaku sudah mulai mempersiapkan dagangannya sejak subuh dini hari, sebelum membawanya ke kawasan tersebut. Ia mengaku semua masakan yang ia jual adalah hasil olahannya sendiri.
Selain berjualan di Jalan Muchran Ali, ia juga menitipkan jualannya di Pasar Ramadan yang berlokasi di Taman Kota Sampit. Sementara, untuk kue basah hanya ia jajakan di depan rumahnya saja. Sementara masakan yang dijualnya di lokasi itu antara lain, sayur urab dan cap cay, aneka tumisan seperti umbut rotan, terong pipit, orek tempe, dengan harga rata-rata Rp 5000 per porsi.
”Sementara untuk tumis ikan Asin Tenggiri paling sedikit Rp 10 ribu. Lauk lainnya seperti pepes Ikan Kembung, Ikan Patin juga aneka ikan bakar lainnya mulai dari Rp.15 ribu – Rp 20 ribu per porsi,” ungkap Siti, yang berjualan dibantu anak laki-lakinya.
Penjual lainnya, Eka yang khusus menjual aneka kue-kue, dari Bingka hingga aneka Puding, dan lapak yang ia pakai harus disewa Rp 700 ribu untuk satu bulan. Dirinya juga menjual aneka kue titipan rekan-rekannya.
”Bikinan orang semua,” ucapnya yang mengkau tidak mengambil untung banyak dari titipan orang tersebut. Niatnya membantu orang, jadi siapapun yang mau menitip jualannya akan ia terima.
Sementara itu Yuli, salah satu pembeli dari Jalan Delima 7 Sammpit mengaku sengaja pergi ke Pasar Ramadan di Jalan Muchran Ali tersebut, karena ingin mencari jika ada sesuatu yang berbeda dari Pasar Ramdan di Taman Kota.
”Adanya Pasar Ramadan ini, jadi ada alternatif lain juga selain di Taman Kota. Bagi yang repot masak bisa beli dan praktis,” tandasnya. (yn/gus)