SAMPIT- Tingkat kelulusan di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan jumlah peserta UNBK sebanyak 5.241 orang juga memuaskan. Beberapa siswa yang tidak lulus karena tidak mengikuti ujian dan mengundurkan diri.
Kepala SMAN 2 Sampit Kodarahim mengatakan, sebanyak 342 siswanya lulus, dengan rincian jurusan IPA 219 siswa dan IPS 123 siswa. Hanya satu peserta didiknya dari jurusan IPS yang tidak lulus karena tidak mengikuti UNBK.
”Yang tidak lulus siswi jurusan IPS karena mengundurkan diri karena menikah. Jadi, total yang lulus 342 siswa,” kata Kodarahim.
Siswa SMAN 2 Sampit dari jurusan IPA yang mendapatkan nilai tertinggi adalah Amin Fauzan dengan jumlah nilai 320, 5, sementara jurusan IPS atas nama Haryode Indra sanjaya dengan jumlah nilai 294,5.
”Tahun ini ada penurunan dibandingkan tahun lalu dari segi rata-ratanya. Dulu nilai tertinggi di atas 359, sekarang hanya 320,5 saja,” tuturnya.
Dia menambahkan, ada beberapa siswa yang mengambil kelulusan diwakilkan orang tua/wali. Sebab siswa tersebut mengikuti seleksi perguruan tingggi di luar daerah. Saat menerima kelulusan, pelajar SMAN 2 Sampit kompak mengenakan atasan putih dan bawahan hitam.
Di SMAN 1 Sampit, tingkat kelulusan nyaris 100 persen. Dari 328 siswa, hanya satu siswa yang tidak lulus, yakni dari jurusan IPS. Siswa tersebut tidak mengikuti ujian karena menderita penyakit kanker.
”Semoga (siswa tersebut) bisa menyelesaikan pendidikan dengan ikut ujian paket,” kata Kepala SMAN 1 Sampit Darma Setiawan.
Wakil Kepala SMAN 3 Sampit Bidang Kurikulum Parian mengatakan, peserta yang mengikuti ujian sebanyak 250 siswa. Peserta yang lulus sebanyak 246 atau 98 persen. Empat siswa dinyatakan tidak lulus, yakni dari jurusan IPS tiga orang dan IPA satu orang. Mereka tak lulus karena sakit dan tidak dapat mengikuti UNBK.
Parian menuturkan, salah seorang siswanya, Frengki Banjarnahor jurusan IPA, berhasil meraih mata pelajaran Fisika dengan nilai tertinggi se-Kalteng, yakni 82,5.
Prestasi membanggakan juga diraih Sugiantoro dari SMA Katolik Taruna Jaya Sampit dengan nilai 361,5, tertinggi se-Kotim. Siswa jurusan IPA ini bahkan meraih nilai tertinggi se-Kalteng untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan nilai 100.
Remaja kelahiran Sampit 19 Februari 2001 ini mengaku terkejut dengan nilai yang ia peroleh. Dia sendiri tidak menyangka dengan hasil tersebut. Dia mengaku ingin melanjutkan pendidikan jurusan kedokteran di Universitas Airlangga Surabaya atau Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Siswa yang sudah ditinggal ibunya sejak bangku SMP ini mengaku tidak pernah mengikuti les. Pelajaran tambahan hanya dia dapatkan dari pengayaan di sekolah. ”Belajarnya sama saja seperti anak-anak lain,” katanya.
Kepala Sekolah SMAK Taruna Jaya Sampit Inggit Andrianti juga kaget dengan capaian nilai yang diraih Sugiantoro. ”Saya juga kaget dan bangga dengan apa yang diraih Sugiantoro,” ujarnya.
Penghargaan
Sementara itu, penghargaan berupa piagam diberikan Dinas Pendidikan Kotim kepada pelajar yang meraih nilai tertinggi UNBK, Senin (13/5) pagi. Penghargaan itu diberikan kepada dua siswa yang memeproleh nilai sempurna.
Di SMA N 1 Sampit ada dua siswa, yaitu Muhammad Fathurrahan Saleh memperoleh nilai 100 di mata pelajaran Bahasa Inggris dan Istiyani Rahayu untuk mata pelajaran Biologi.
”Tidak hanya untuk dua siswa saja, tetapi juga beberapa siswa lainnya yang berprestasi saat UN ini,” kata Muhammad Darma Setiawan, Kepala SMAN 1 Sampit.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kotim Fahrujiansyah mengaku bangga dengan prestasi yang diraih siswa-siswi Kotim yang mampu meraih nilai terbaik. ”Bangga karena beberapa sekolah berhasil menorehkan prestasi dengan perolehan nilai sempurnauntuk beberapa mata pelajaran,” katanya.
Kepala Sub Bagian Penyelenggara Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Disdik Kotim Asyari mengatakan, Dinas Pendidikan Kotim akan menjembatani apabila ada siswa terbaik ingin direkomendasikan mendapatkan beasiswa.
”Beasiswa biasanya kewenangan dinas di provinsi, kami hanya memfasilitasi. Kami bangga anak-anak kami di sini berhasil meraih prestasinya. Kami upayakan mengirim surat ke provinsi sebagai apreasiasi bagi mereka yang berprestasi,” katanya. (daq/yn/rm-97/ign)