SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 04 Februari 2016 15:28
Listrik Padam tapi Tagihan Membengkak, Ini Penjelasan PLN
Ilustrasi

SAMPIT – Pemadaman listrik bergilir akibat pemeliharaan alat bisa berpengaruh pada tagihan listrik pelanggan di akhir bulan. Masyarakat diimbau memerhatikan peralatan elektroniknya jika tak ingin membayar tagihan listrik lebih mahal dari biasanya.

Manager PLN Ranting Sampit Ginter Theo Limin menjelaskan, saat listrik menyala, lonjakan arus listrik akan lima kali lebih besar. Karena itu, ketika padam, warga dianjurkan melepas colokan listrik peralatan elektronik dari aliran sumber listrik.

 ”Ya, saat listrik mulai menyala, peralatan elektronik dipadamkan dan dianjurkan untuk mencabut stiker (colokan) dari stop kontaknya,” kata Ginter, Rabu (3/2).

Ginter menambahkan, hal tersebut berlaku untuk peralatan elektronik produk lama. Sebab, saat ini perangkat elektronik terbaru, seperti lemari pendingin, mesin pompa air, kipas angin, mesin cuci, dan lainnya sudah dilengkapi kapasitor, sehingga tidak berpengaruh jika listrik mulai menyala.

Masyarakat juga diharapkan tidak terkecoh dengan perlawanan elektronik hemat energi, dengan melihat besaran watt yang tertera. Tapi, juga perlu melihat nominalnya (In) untuk mengetahui besaran konsumsi listrik. Sebab, yang diukur dalam Kwh meter adalah arus dikali tegangan.

”Misalnya tegangan 220 volt, diketahui In-nya 2A, maka konsumsi listriknya adalah 220 kali 2, jadi sama dengan 440 watt per jam atau setara dengan 0,44 Kwh,” jelasnya.

---------- SPLIT TEXT ----------

Sementara itu, pemadaman listrik terjadi hampir semua wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng), termasuk Kotim. Pemadaman tersebut dilakukan karena adanya pemeliharaan pembangkit listrik tahunan atau overhaul PLN wilayah Kalselteng.

”Pemeliharaan mulai dilakukan tanggal 29 Januari 2016,” kata Manager PLN Ranting Sampit Ginter Theo Limin. 

Pemadaman terjadwal akan terus terjadi selama 15 hari mendatang dengan lokasi pemadaman bergantian. Masyarakat diimbau menghemat listrik. Setidaknya dengan turut mematikan dua lampu atau setara dengan daya 50 watt.

”Sehingga, jika itu dilakukan bersama-sama, pemadaman bergilir tidak akan terjadi pada masa pemeliharaan awal tahun ini,” pungkasnya.

Meski sudah berlangsung selama hampir sepekan ini, masyarakat Kota Sampit sepertinya masih banyak yang belum tahu. Mereka berharap agar aliran listrik segera normal kembali.

”Sungguh membingungkan seringnya terjadi pemadaman listrik, rekening tagihan terhadap pelanggan juga naik. Kami menunggu sampai kapan,” keluh warga melalui ruang publik Radar Sampit. (oes/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers