SAMPIT— Kendati belakangan ini cuaca hujan terus turun dengan intensitas yang tinggi, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tetap mewaspadai penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD), sehingga tettap ditanggulangi. Berdasarkan pantauan belum lama ini, wabah ini tidak terlihat ada peningkatan penderita.
Kepala Dinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan, saat ini berdasarkan tren penyakit tidak ada peningkatan untuk pasien DBD. Pihaknya sudah melakukan rapat dengan kepala bidang dan menginstruksikan ke depan agar menerapkan program satu rumah satu pemantau jentik. Hal ini agar melakukan pemutusan mata rantai DBD sejak dari jentik nyamuk.
”Penangulangan DBD ini harus diprioritaskan, sebab permasalahan wabah DBD setiap tahun pasti terus terjadi. Untuk itu harus ada upaya program prioritas untuk menangani hal ini," ujarnya, Senin (10/6).
Diakuinya, secara tidak disadari bahwa penyakit DBD ini sangat ganas. Apalagi jika penderita lamban ditangani secara medis, maka dapat dengan seketika merenggut nyawa penderitanya. Terlebih, yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti halnya anak-anak, dan orang yang sudah menderita penyakit lain sebelumnya.
”Penyebaran penyakit DBD ini sangat cepat terlebih jika di satu wilayah sudah ada yang terkena lebih dulu. Maka yang lainnya harus waspada, karena bisa juga terkena," imbuh Faisal.
Dikatakannya pula, setiap timbul kasus DBD pihaknya langsung melakukan upaya penanganan, salah satunya dengan melakukan pengasapan. Selain itu terus mengimbau masyarakat sekitar untuk waspada dan melindungi diri serta keluarga dari gigitan nyamuk.
”Dengan adanya satu orang pemantau jentik di satu rumah, maka mereka berkomitmen untuk membantu memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk," tandas Faisal.
Ditambahkannya, nyamuk jika sarangnya diberantas, jentiknya dibuang dari air, maka mata rantai perkembangbiakannya akan putus. Hal ini tentunya akan sangat membantu berkurangnya populasi nyamuk di lingkungan rumah. Terutama yang dapat menimbulkan penyakit DBD. (dc/gus)