SAMPIT—Cuaca panas selama satu pekan terakhir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai memicu kebakaran lahan (karhan). Merespon masalah ini, Pemkab Kotawaringin Timur segera membentuk tim penanganan kebakaran lahan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotawaringin Timur Rihel menjelaskan, saat sudah mulai kemarau. Kebakaran mulai terjadi di beberapa titik dalam kota. Seperti di Jalan Walter Hugo, Sabtu (29/6), lahan yang cukup dekat dengan permukiman terbakar.
“Setelah mendapatkan laporan dari warga, tim langsung turun untuk melakukan pemadaman agar tidak merembet ke permukiman,” jelas Rihel.
Penanganan kebakaran lahan harus cepat, agar tidak meluas. Masyarakat juga tidak boleh membakar lahan di sekitar tempat tinggal mereka. Sebab kondisi lahan yang kering ditambah lagi cuaca yang panas membuat api cepat meluas.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor menjelaskan, kebakaran lahan bukan hanya di dalam kota, namun di beberapa titik di luar kota. Pihaknya akan segera membentuk satgas penangganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kotim.
“Selasa ini akan dirapatkan, dan dibetuk tim satgas penanggulanggan karhutla, lintas SOPD akan dilibatkan, agar semua pihak yang terkait bergerak untuk penanganan kebakaran ini,” jelas Halikin, Sabtu (29/6).
Wilayah Kotim yang cukup luas sering kali menyulitkan petugas. Bahkan masih banyak daratan yang tidak dapat diakses. Saat terjadi kebakaran, pemadaman api hanya bisa dilakukan melalui helikopter.
“Saat ini pada malam dan pagi hari mulai tercium bau asap kebakaran,” ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk waspada, terutama saat kebakaran yang terjadi di dekat permukiman. Jangan sampai ada korban jiwa dalam kejadian ini, untuk itu masyarakat diminta untuk membantu melaporkan setiap kejadian kebakaran. (dc/yit)