SAMPIT- Upaya peningkatan kesejahteraan melalui Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) terus dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Seperti pembinaan terhadap lima Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang tersebar di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit, oleh Dinas Ketahanan Pangan setempat, Rabu (3/7) kemarin.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di salah satu hotel di Sampit ini, mereka diberikan pemahaman bagaimana mengembangkan usaha, supaya mandiri dan sukses.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotim melalui Sekretaris Joni Parwoto, saat pembukaan kegiatan menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan seperti beras, baik di tingkat petani atau konsumen.
”Gapoktan atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM), dan toko tani Se Indonesia diberdayakan untuk dapat menjalankan fungsi sebagai lembaga distribusi dalam satu rantai distribusi yang lebih efisien. Sehingga dapat mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen,” paparnya diawal kegiatan yang digelar selama dua hari tersebut.
Ditambahkan Joni, tingginya disparitas harga selama ini menjadi masalah, yang mengakibatkan keuntungan tidak proporsional antara pelaku usaha. Menurutnya harga tinggi di tingkat konsumen tidak menjamin petani produsen mendapatkan harga yang layak, sehingga diperlukan keseimbangan harga yang saling menguntungkan produsen dan konsumen.
Diharapkannya, kegiatan sosialisasi,evaluasi serta pelatihan PUPM ini dapat bermanfaat bagi gapoktan, serta memantapkan kegiatan ketahanan pangan secara sinergis.
Ketua panitia kegiatan Subiyanta menambahkan, peserta kegiatan ini antara lain dari Gapoktan Parebok Baru Desa Parembok, Gapoktan Sinar Harapan Desa Lampuyang, Gapoktan Sinar Abadi Desa Kuin Permain, Gapoktan Sejati Bersama Desa Samuda Kecil, dan LPDM yaitu gapoktan Karya Bersama Desa Basirih Hilir.
”Narasumber kegiatan ini berasal dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng, Bidang Ketersediaan Pangan DKP Kotim dan Kadis DKP Kotim,” tandasnya.
Diharapkannya, output kegiatan ini antara lain PUMP bisa mandiri dalam pengelolaan manajemen usaha, tertib dan benar sesuai dengan ketentuan. Selain itu gapoktan diharapkan mampu mengembangkan unit usaha pemasaran atau pengolahan hasil dan unit pengelolaan cadangan pangan. Seperti penyediaan gudang penyimpangan, menyediakan cadangan pangan minimal bagi anggotanya sendiri, terutama saat terjadi musim paceklik, serta menjaga stabilitas harga.
Selain itu juga diharapkan, gapoktan mampu mengembangkan agribisnis, memudahkan masyarakat, terutama untuk golongan lemah untuk mendapatkan pangan, terutama beras berkualitas.(gus)