PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mendorong keterlibatan semua pihak dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di provinsi ini. Mulai dari instansi pemerintah, TNI, Polri, masyarakat, hingga termasuk lembaga adat didorong untuk berperan aktif.
Sugianto menyebutkan, untuk saat ini pemerintah provinsi mendapatkan dukungan personel satuan tugas (Satgas) tambahan dalam penanganan karhutla yang pembiayaannya sepenuhnya ditanggung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yakni sebanyak 1.512 orang.
”Personel ini akan ditempatkan pada 100 desa dan kelurahan yang ada di kabupaten dan kota. Tentu lokasinya yang dianggap sebagai rawan terjadi karhutla,” katanya, saat Apel Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Karhutla, Kamis (25/7)
Gubernur menyebutkan, bahwa Satgas ini nantinya bersama masyarakat selama beberapa bulan ke depan, untuk melakukan gerakan pencegahan karhutla. Maka dari itu, bantuan dari BNPB tersebut dinilai tepat, mengingat Pemprov Kalteng sendiri telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla.
Langkah yang berkaitan dengan pencegahan karhutla diharapkan dapat lebih maksimal dengan adanya keberadaan personel ini. Gubernur menyebutkan bahwa status siaga yang ditetapkan pemerintah akan akan berakhir pada 26 Agustus 2019 nanti. Namun, dapat diperpanjang sesuai kebutuhan serta kondisi yang ada nantinya.
”Ya, kita ketahui bersama, bahwa bahaya karhutla tahun 2019 lebih tinggi dibanding tahun 2016-2018. Hal itu disebabkan kondisi musim kemarau yang lebih kering, ditambah lagi dengan fenomena el nino lemah,” ucapnya.
Maka dari itu, 1.512 personel yang ditugaskan diingatkan melakukan berbagai langkah pencegahan secara menyeluruh. Salah satu yang bisa dilakukan yakni melakukan pendekatan secara intens kepada masyarakat, untuk bersama-sama mencegah karhutla. Karena karhutla sebagian besar disebabkan faktor manusia.
Sugianto juga meminta pihak terkait tidak hanya menekankan upaya pencegahan, namun secara optimal mencari akar permasalahan dari penyebab karhutla di masing-masing wilayah, hingga nantinya bisa memberikan rekomendasi penyelesaian secara menyeluruh.
”Kerja sama yang kuat, kerja keras dan kerja ikhlas, menjadi kunci utama dalam keberhasilan kita melaksanakan gerakan pencegahan karhutla di seluruh wilayah Kalteng,” pungkasnya. (sho/ign)