PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengapresiasi dan mendukung rencana pembangunan pipa gas trans Kalimantan yang dalam waktu tidak lama masuk wilayah Kalteng.
Sugianto mengatakan, proyek besar ini tidak hanya berdampak bagi perekonomian daerah, melainkan akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Maka dari itu, program ini harus dipacu, mengingat dampak baiknya ke depan.
“Terkait hal ini, pemerintah akan lihat perencanaan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), kemudian setelahnya akan membentuk tim dan menindak lanjutinya. Guna memastikan daerah yang akan menjadi jalur yang dilintasi pipa,” katanya saat Focus Group Discussion Prospek Pengembangan dan Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan, Rabu (31/7)
Menurutnya pembangunan pipa gas itu juga diperlukan dan sesuai kebutuhan daerah, apalagi saat ini telah dipastikan pemindahan ibu kota negara yang baru akan dilakukan pemerintah pusat ke Kalimantan, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur atau Kalimantan Selatan.
“Tidak hanya untuk kebutuhan nasional, namun ini (pembangunan pipa gas, Red) sesuai dengan kebutuhan daerah. Maka dari itu, pemerintah akan melakukan berbagai tindak lanjut dari program ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Migas Fanshurullah Asa menyatakan, pembangunan pipa gas trans di wilayah Kalimantan merupakan suatu keharusan, guna memenuhi kebutuhan energi gas alam di seluruh Kalimantan.
“Pembangunan jalur pipa ini harus kita realisasikan, guna mewujudkan keadilan energi bagi seluruh wilayah Indonesia, khususnya Kalimantan,” ucapnya.
Berdasarkan neraca gas bumi Indonesia tahun 2018-2027, diperkirakan Kalimantan mengalami surplus supply atau berkelebihan pasokan yang selama ini mayoritas pasokannya, diolah menjadi gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) domestik dan komoditas ekspor.
Namun pemanfaatannya dinilai masih belum optimal, khususnya bagi wilayah Kalimantan yang diperuntukan bagi penggunaan transportasi, rumah tangga dan pelanggan kecil, lifting minyak, industri pupuk, industri berbasis gas bumi hingga pembangkit listrik.
“Untuk itulah pembangunan infrastruktur berupa pipa gas trans Kalimantan diperlukan dan semua itu perlu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah,” katanya.
Sesuai yang ada pada rencana induk, pembangunan jalur pipa gas trans Kalimantan sepanjang 2.019 kilometer, membentang dari Bontang-Banjarmasin-Palangka Raya hingga Pontianak untuk mengangkut gas bumi dari Bontang serta Natuna, guna memenuhi semua kebutuhan energi gas alam di seluruh Kalimantan.
“Kita harapkan program ini terus berjalan, karena tujuannya untuk kepentingan bersama. Tentu dukungan dari pemerintah daerah sangat diharapkan,” pungkasnya. (sho/ign)