SAMPIT – Sebaran titik panas di wilayah Kotim selama dua hari terakhir tak terpantau satelit. Namun, asap pekat masih terasa menyengat, terutama saat malam hari. Di sisi lain, hujan berpeluang turun di Kotim dengan itensitas rendah.
”Dilihat dari akumulasi titik panas sejak Sabtu dan Minggu ini, d iwilayah Kotim, Katingan, dan Seruyan terpantau nihil,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotim Nur Setiawan.
Nur Setiawan menuturkan, wilayah Kotim berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang. Pantauan satelit, terjadi pertumbuhan awan hujan di seluruh Kotim.
”Untuk beberapa hari ke depan ada potensi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Kotim dan sekitarnya, tetapi kondisi cuaca dapat berubah dinamis dan atmosfer kembali mengering,” kata Nur Setiawan, seraya menambahkan, potensi kebakaran lahan di Kotim relatif kecil dibanding sebelumnya.
Sementara itu, pengamatan Radar Sampit, asap tipis menyelimuti kota tadi malam. Sejumlah warga mengaku mencium aroma karhutla yang menyengat. Meski asap menyengat, sebagian warga yang beraktivitas di luar rumah tak melindungi diri menggunakan masker.
”Walaupun terasa menyengat, masih belum terlalu mengganggu,” kata Rudi, salah seorang warga. (hgn/ign)