PANGKALAN BANTENG - Dua warga Kecamatan Pangkalan Banteng harus dilarikan ke Rumah Sakit Rakyat (RSR) Semanggang. Miskam (56) dan Aulia (20), warga Desa Mulya Jadi, Kecamatan Pangkalan Banteng, mengalami luka robek di tangan kanannya setelah diserang anjing gila, Sabtu (13/2) pagi.
Informasi yang dihimpun Koran Ini, korban tidak mengetahui asal muasal anjing yang menyerangnya. ”Langsung dua warga yang kena gigit. Awalnya menyerang Pak Miskam saat ia sedang menyadap karet,” ungkap Rusdiansyah, warga Mulya Jadi.
Usai menggigit Miskam di kebun karet miliknya, anjing yang diduga mengidap rabies itu langsung masuk ke perkampungan. Tepatnya di wilayah RT 06, Aulia yang saat itu baru keluar dari musala juga diserang oleh anjing yang sama.
”Dugaan kami yang menyerang Aulia itu juga anjing yang sama. Sebab penuturan Pak Miskam tentang ciri-ciri anjing juga dibenarkan oleh Aulia,” lanjutnya.
Tak ingin terlambat, Aulia yang saat kejadian berada di depan rumahnya langsung dibawa ke pustu, lalu dilarikan ke RSR Semanggang.
”Saya tahu sendiri saat anjing menyerang, saat akan ditangkap anjing langsung kabur ke wilayah kebun kelapa sawit,” katanya.
Aulia mengakui gigitan anjing terjadi tanpa Ia sadari. Anjing yang berukuran cukup besar itu langsung menyerang dari belakang dan menggigit tepat di pergelangan tangan kanannya.
”Langsung digigit, dan sempat saya tarik. Setelah itu anjing langsung kabur setelah warga mencoba mengejarnya,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Peternakan (distanak) Kobar Haryo Prabowo telah menerima laporan gigitan anjing tersebut. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan tim untuk melakukan penyisiran di lokasi tersebut.
”Kita akan koordinas dengan tim dulu untuk mengecek kesiapan mereka,” katanya.
Menurutnya, vaksinasi di wilayah Mulya Jadi tahun 2015 telah rampung, khusunya untuk anjing peliharaan warga. Tapi dengan adanya gigitan lagi, diprediksi anjing yang menyerang warga merupakan anjing liar.
”Yang kita takutkan merupakan anjing dari wilayah Sungai Bedaun kecamatan Kumai, meski pemberian vaksin kepada anjing milik warga telah dilakukan namun keberadaan anjing liar yang berada di wilayah perkebunan kelapa sawit dan juga kawasan hutan di wilayah tersebut juga sangat mengkhawatirkan,” terangnya. (sla/yit)