SAMPIT – Sejumlah anggota DPRD Kotim melakukan inspeksi mendadak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ruas jalan Sampit - Pangkalan Bun Km 3, Senin (2/9). Mereka merespons laporan masyarakat terkait pungutan liar saat mengisi BBM hingga oknum SPBU yang lebih memprioritaskan pelangsir.
Perdebatan panas antara pengelola dengan anggota DPRD Kotim terjadi di ruang kantor SPBU tersebut. ”Masyarakat banyak melaporkan, salah satunya SPBU ini yang kerap dikeluhkan. Dituding ada pungutan, selain itu juga kerap melayani pelangsir, sehingga masyarakat umum tidak mendapatkan BBM bersubsidi,” kata salah seorang anggota DPRD Kotim SP Lumban Gaol.
Dia menuturkan, laporan tersebut menyebutkan, oknum pengawas SPBU langsung menjadi pemain dengan oknum pelangsir, hingga meminta pungutan lain di luar ketentuan saat pengisian di nozel.
”Semoga informasi yang saya terima ini tidak benar, karena laporan ini mengatakan bapak sendiri pengawas yang bermain dengan pelangsir,” kata SP Lumban Gaol.
Rombongan DPRD itu terdiri dari Paisal Darmasing (Fraksi PDI Perjuangan), M Abadi (Ketua Fraksi PKB Kotim), dan SP Lumban Gaol. Mereka sempat berdebat dengan pengelola SPBU. Pasalnya, pihak SPBU banyak tidak mengetahui hal yang ditanyakan DPRD terkait pola distribusi BBM bersubsidi hingga berujung dikeluhkan masyarakat.
Gaol mengatakan, pihaknya paling banyak dapat laporan bahwa SPBU tersebut paling banyak tidak beres dalam mendistribusikan BBM subsidi kepada masyarakat. ”Di sini yang paling tidak beres dan banyak masalah dalam pendistribusiannya. Kami minta segera dibenahi," tegasnya.
Gaol juga langsung menghubungi pemilik SPBU, Widodo, dan menanyakan pendistribusian proses BBM. Perdebatan panjang terjadi antara keduanya. Sebab, pengusaha SPBU itu juga tidak mengetahui kejadian di lapangan yang dilakukan anak buahnya.
”Bapak jangan hanya cari untung dong ke sini, kasihan masyarakat yang mau cari minyak. Coba sesekali dilihat,” kata Gaol saat bicara di telepon.
Dari penjelasan Widodo, apa yang mereka lakukan sesuai prosedur dan ketentuan Pertamina. ”Benar pak ya, saya rekam ini omongan bapak," kata Gaol.
Sementara itu, Yusuf, pengelola SPBU membantah tudingan itu. Apa yang dituduhkan tidak benar, termasuk adanya pelangsir yang masuk berulang kali, pungutan oleh petugas SPBU, dan pengisian di luar batas standar tangki. ”Tidak benar pak. Tidak ada itu semua," kata Yusuf.
Dia menegaskan, pendistribusian yang mereka lakukan sesuai prosedur. ”Selama ini lancar saja distribusinya. Solar jatah kami 10 ribu liter, begitu juga bensin," katanya. (ang/ign)