NANGA BULIK – Aksi perampokan sadis menimpa warga Desa Jangkar Prima, Kecamatan Sematu Jaya, Kamis (3/10) malam. Rumah salah satu kontraktor alat berat Suyadi Anwar, diobrak abrik kawanan perampok. Dalam kejadian itu Wiwin Indarwati, istri Suyadi mengalami luka tusuk di pinggang kanannya.
Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah berupa uang tunai dan perhiasan emas. Dalam menjalankan aksinya, rampok yang diduga dua orang itu ditengarai juga menggunakan senjata api untuk mengancam korban.
“Sekitar pukul 19.30 WIB, di rumah Suyadi Anwar di Desa Jangkar Prima, telah terjadi perampokan dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api yang ditodongkan pada bagian leher korban. Selanjutnya pelaku meminta korban (Wiwin Indarwati) untuk menunjukkan dimana tempat menyimpan uang,” ujar Kapolres Lamandau AKBP Andiyatna melalui Kapolsubsektor Sematu Jaya, Aipda Hendri Cahyono.
Dijelaskan Hendri, saat kejadian berlangsung Suyadi tengah berada di Desa Bina Bakti. Sejak siang hari ia memperbaiki alat berat yang sedang mengerajakn proyek. Suyadi baru mengetahui kejadian itu setelah kembali ke rumah sekitar pukul 20.00 WIB. Kontraktor itu mendapati istrinya pingsan dalam posisi tertelungkup di kamarnya.
“Suyadi menemukan istrinya dalam keadaan pingsan terdapat pisau yang masih menancap di bagian pinggang sebelah kanan. Selain itu ditemukan potongan rambut istrinya di lantai kamar. Saat itu anak korban tidak mengetahui ada perampokan karena sedang menonton TV di ruang belakang,” jelasnya.
Sementara itu informasi yang dihimpun, Wiwin Indarwati sebenarnya sempat akan melawan dan berteriak saat kejadian. Namun salah satu pelaku yang membawa senjata api mengancam akan menembak anaknya.
Korban juga sempat dipukul di bagian kening
Kasatreskrim Polres Lamandau Iptu Mohammad Far'ul Usaedi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP pada malam kejadian guna mendalami dan mengungkap pelaku, serta mengamankan sejumlah barang bukti.
“Barang bukti yang diamankan yakni tas rangsel warna coklat, 1 buah pisau, dan rambut korban serta seprai bercak darah,” jelasnya.
Akibat kejadian ini, korban mengalami luka tusukan pada bagian pinggang sebelah kanan dengan kedalaman 4,5 centimeter, dan korban kehilangan uang sekitar Rp 125 juta serta perhiasan emas (cincin dan gelang) yang ada ditubuh korban.
Terpisah Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto yang mengunjungi kediaman korban mengatakan bahwa kejadian itu merupakan yang kedua kali. Dan rencananya uang yang ada itu akan digunakan untuk menggaji karyawannya.
“Tadi kita cek lokasi kejadian, dan saya minta kewaspadaan masyarakat lebih ditingkatkan lagi. Galakkan siskamling, patroli lingkup RT, bagi yang mampu agar memasang CCTV, juga usul ke PLN untuk penerangan jalan umum,” katanya.
Pihaknya juga berharap ada jadwal patroli rutin dari pihak Polres Lamandau ke tempat-tempat yang dianggap rawan kejahatan. “Hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi segenap warga Kabupaten Lamandau untuk tetap waspada karena kejahatan bukan hanya terjadi karena ada rencana atau niat pelaku tetapi juga karena ada kesempatan,” pungkasnya. (mex/sla)