PANGKALAN BANTENG - Usaha keras Misli dalam merawat sapinya tidaklah sia-sia. Pasalnya sapi yang dipelihara sekitar lima tahun ini berhasil menjuarai kontes ternak sapi kategori sapi dengan bobot buatan umum.
Bobot sapi Brahman itu mampu tembus 986 kilogram. Selain berat badan, postur tubuh sapi juga dianggap proporsional sehingga mampu mengerek nilai tambahan. “Sapi jenis ini (Brahman) ini sebenarnya bisa tumbuh besar dan bobotnya bisa lebih dari satu ton,” ungkap Misli usai kegiatan Panen Pedet dan Kontes ternak Sapi di Desa Sungai Pakit, Kecamatan Pangkalan Banteng, Selasa (8/10).
Pola pakan sapi tersebut mendapat perhatian serius. Dalam sehari dirinya harus meracik ampas tahu, kemudian kedelai, dan ditambah tetes. Pemberian pakan ini dalam sehari bisa dilakukan tiga hingga lima kali.
“Kurang lebih 10 sampai 12 kilogram untuk pakan yang harus disiapkan bagi satu ekor sapi. Kemudian satu bulan sekali disuntik vitamin, supaya sapi tetap sehat dan bobotnya terus bertambah,” ujarnya.
Selama berternak sapi, tambahnya, ia belum pernah mengalami kendala berarti. Karena ia terus mengupdate kemampuan beternaknya dengan belajar otodidak dan juga mengikuti pelatihan dari dinas. Namun untuk penggemukan sapi ia memiliki ramuan khusus yang sangat dijaganya.
“Untuk proses penggemukan sapi ini sudah lama saya tekuni. Sudah ada ratusan sapi yang keluar masuk kandang. Semuanya berawal dari sapi muda yang kurus, kemudian digemukan dalam waktu minimal enam bulan sampai setahun. Sedangkan untuk penggemukan sapi yang lebih dari dua tahun ini memang hanya sapi tertentu saja,” terangnya.
Untuk sapi yang dilombakan ini sudah pernah ditawar dengan harga Rp 55 juta saat Hari Raya Idul Adha. Namun belum ia lepas karena target penjualannya harus mampu berbobot satu ton lebih.
“Masih belum saya jual, nanti setelah beratnya satu ton lebih. Kemudian jika ada yang menawar dengan harga yang sesuai, mungkin bisa dilepas. Karena perawatan selama bertahun-tahun juga membutuhkan biaya yang besar,” jelasnya.
Selain milik Misli yang menjadi juara pertama, juara dua diraih sapi milik Heri, dan ketiga milik Torik.
Sementara itu untuk lomba kategori bobot sapi hasil inseminasi buatan dijuarai oleh sapi milik Heri, juara dua sapi milik Torik dan juara tiga Jaenudin.
Selanjutnya untuk lomba kategori Pedet Eksotis yakni juara satu sapi milik Joko, juara dua sapi milik Sutikno dan ketiga Nurhadi. Untuk lomba kategori Pedet sapi bali betina juara milik Bambang, juara dua milik Wandi dan juara tiga milik Sulamto.
Terakhir lomba Pedet sapi Bali jantan juara satu milik Sutrisno, juara dua milik Bejan dan juara tiga milik Palkah. Total sapi kontes mencapai 45 ekor dan lomba Pedet mencapai 200 ekor. (rin/sla)