SAMPIT-- Rencana Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Kotawaringin (Kotim), untuk mengambil alih pengelolaan parkir dikritik anggota Komisi I DPRD Kotim Rimbun. Menurutnya pengambil alihan itu memberikan gambaran jika BUMD tidak memiliki inovasi dan terobosan untuk membuka bidang usaha lain.
“Kalau BUMD ambil usaha parkir, apakah ada jaminan setoran ke kas daerah bisa meningkat, kalau masih sama dengan pola sekarang saya kira tidak usahlah, BUMD mestinya garap sektor-sektor besar lainnya,“ jelas Rimbun (9/10).
Rimbun menyarankan agar BUMD Kotim lebih baik melirik usaha untuk sektor perkebunan karet dan rotan. Selama ini kedua sektor usaha tersebut belum pernah digarap. Padahal jika dilakukan secara serius maka akan membawa dampak positif. Contoh saja untuk rotan, BUMD bisa saja mengelolanya dan langsung memproduksi hingga barang jadi. Dengan demikian maka dampaknya kepada petani akan meningkatkan harga jual, selain itu pemerintah juga mendapatkan pendapatan.
“Rotan bisa diolah jadi berbagai kerajinan produk lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi, pangsa pasarnya tidak perlu dikhawatirkan mulai dari dalam daerah hingga ke luar daerah. Dan inilah tugas BUMD sejatinya, untuk membuka terobosan baru,“ ujarnya.
Selain itu, untuk karet, dia juga mengatakan pemerintah bisa membeli dari tingkat petani. Selanjutnya apakah dipasok ke pabrik pembuat barang jadi atau lainnya. Hal itu juga akan membawa efek kerjahteraan bagi petani karet yang selama ini mengeluhkan kondisi harga yang murah.
“Selama ini karet kita dibeli satu pabrik saja sehingga harganya cenderung rawan dimonopoli, tetapi kalau pemerintah juga melakukan hal yang sama melalui BUMD, saya yakin harga akan meningkat. Kapan lagi saatnya kita bantu masyarakat kalau tidak melalui kebijakan seperti ini,“ terangnya.
Rimbun menyatakan dari pada mengambil alih parkir lebih baik membuka usaha baru. Dilain sisi juga dia menegaskan BUMD justru jangan menjadi beban bagi daerah, dimana meminta penyertaan modal tetapi pemasukan untuk daerah justru nihil. Untuk APBD murni ini, kata Rimbun pihaknya akan selektif untuk memberikan penyertaan modal kepada BUMD tersebut.
“Kami akan meminta paparan dan akan memanggil pihak BUMD untuk menjelaskan apa proyeksi mereka 2020, kalau tidak bisa terpaksa penyertaan modal akan kami tolak,“ tandasnya. (ang/dc)