PANGKALAN BUN - Program teranyar Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat yang bertajuk Begoyap Night Market (BNM) menjadi roh baru dalam pemberdayaan usaha ekonomi kreatif di Bumi Marunting Batu Aji. Kedatangan ratusan wisatawan dari berbagai belahan dunia dalam Wonderful Sail To Indonesia menjadi berkah bagi pelaku UMKM.
Para yachter dunia yang singgah di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dimanfaatkan dengan baik oleh Pemkab Kobar. Berbagai agenda budaya dan kunjungan ke sejumlah destinasi wisata disusun untuk ratusan wisatawan tersebut.
Salah satunya adalah jamuan makan malam di Istana Kuning. Selain disuguhi Coto Menggala, kuliner khas Kabupaten Kobar, mereka juga disambut dengan upacara penyambutan tamu, Rumpak Kutamara, yang di dalamnya ada pertunjukan silat tradisional Sendeng.
Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah, terlihat membaur dengan Juriat Kesultanan Kutaringin Pangeran Muasjidinsyah dan Sultan XV Kutaringin, Pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah, serta unsur Forkompinda Kabupaten Kobar, menyaksikan pagelaran tari yang dibawakan oleh sanggar Bakuba, dengan tarian nasi adab dan tarian tudung saji.
Sementara itu, disisi sebelah Utara Istana Kuning tempat digelarnya gala dinner bersama ratusan wisatawan, tepatnya di ruas Jalan Adipati, ribuan masyarakat Kobar datang dari segala penjuru kota Pangkalan Bun dan sekitarnya. Mereka memadati ruas jalan sepanjang kurang lebih 2 kilometer untuk menikmati atmosfer baru ekonomi masyarakat, dalam kegiatan Begoyap Night Market.
Begoyap Night Market atau lebih mirip dengan Car Free Night itu dipadati 225 pelaku UMKM dengan berbagai jenis barang yang diperdagangkan, mulai konveksi serta aksesoris, dan berbagai macam barang yang dibutuhkan masyarakat. Tak ketinggalan juga pelaku kuliner, karena BNM memang dikonsep untuk tempat rekreasi malam bagi masyarakat Kobar.
Seusai kegiatan gala dinner di Istana Kuning, ratusan wisatawan mancanegara langsung merapat ke gelaran BNM. Mereka menyerbu lapak aksesoris, seperti kalung, gelang rotan, gantungan kunci, serta barang yang mengandung nilai seni budaya kearifan lokal lainnya.
Bahkan produk rumah tangga yang terbuat dari Kayu Ulin, seperti cobek, ulekan, lesung menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing tersebut.
Saat sebagian mereka sedang menikmati produk - produk seni, di bagian lain mereka juga memanfaatkan kesempatan itu untuk berbincang dengan masyarakat, entah bahasa apa yang digunakan tetapi sesekali terlihat mereka tertawa bersama.
Bahkan ada yang berfoto selfie dengan pakaian adat Dayak yang disewakan ditempat tersebut, sekaligus belajar menari tradisional bersama masyarakat sekitar.
Lurah Raja, Rangga Lesmana saat ditemui di gelaran Begoyap Night Market menyampaikanbahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 225 pedagang dan pelaku UMKM lainnya. Ratusan pedagang yang menawarkan berbagai ragam jualan tersebut diharapkannya dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“BNM ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan peserta Wonderful Sail To Indonesia, karena kita lihat saja mereka begitu antusias menjalin komunikasi dengan masyarakat, dan merasakan langsung keramahan masyarakat Kobar,” ujarnya.
Ia mengaku dalam semalam rata - rata omset pedagang mencapai Rp 1,5 juta dan dengan 225 pelaku UMKM yang mengikuti ajang ini, maka bisa ditaksir perputaran uang mencapai Rp 350 juta satu malam, dengan tingkat kunjungan dalam satu malam mencapai lebih dari 5000 orang.
Ia berharap Begoyap Night Market (BNM) dapat dijadikan even rutin dan setiap kegiatan terus ditingkatkan dengan menghadirkan hal - hal yang baru di kota Pangkalan Bun.
“Kegiatan kita bulan depan dalam Begoyap Night Market ini akan kita kolaborasikan dengan Festival Kopi,” pungkasnya. (tyo/sla)