PANGKALAN BUN – Harapan Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng 2022 pupus sudah. Kobar kalah dengan Kotim saat pengambilan suara penentuan tuan rumah, dan kalah telak dengan perbandingan suara 41-6. Meski begitu rencana pembangunan sarana dan prasarana olahraga tetap akan berlanjut.
Hal itu sesuai hasil rapat pengurus KONI Kabupaten seluruh Kalteng yang digelar di Pangkalan Bun, Rabu (16/10) kemarin.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengaku legowo dengan hasil tersebut. Karena sejak awal tidak hanya Kobar yang menginginkan untuk jadi tuan rumah ajang olahraga Kalteng tersebut.
“Tidak masalah, Kobar tidak jadi tuan rumah Porprov Kalteng. Kita terima saja hasil yang menjadi kesepakatan bersama KONI se Kalteng,” kata Bupati, Kamis (17/10).
Menurutnya tidak menjadi tuan rumah, bukanlah suatu kegagalan dalam meraih prestasi. Justru semangat atlet Kobar harus dipacu untuk menjadi yang terbaik dan mampu mendulang medali di ajang Porprov 2022 di Kotim.
Sebenarnya, kata Bupati, pihaknya telah menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Porprov Kalteng. Karena dengan digelarnya rapat KONI se Kalteng di Pangkalan Bun, diharapkan agar ada perhatian khusus dari pengurus KONI.
Namun yang pasti, lanjutnya, rencana pembangunan Sport Center Pangkalan Bun tetap berjalan. Karena hal ini sesuai janji pemerintah yang akan memperbaiki sarana dan prasarana olahraga di Kobar.
“Karena sarana olahraga kita juga minim. Dengan memperbaiki Sport Center nantinya banyak fasilitas olahraga yang bisa digunakan untuk menjaring atlet berbakat di Kobar,” bebernya.
Dengan memiliki sarana dan prasarana olahraga yang lengkap, pihaknya optimis akan mamapu menggelar kegiatan olahraga antar kabupaten di Kalteng tanpa harus menunggu menjadi tuan rumah Porprov saja.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kobar Rustam Effendi mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan kegagalan Kobar untuk merebut tiket tuan rumah Porprov Kalteng. Menurutnya banyak yang sudah dipersiakan untuk ajang empat tahunan tersebut.
“Cukup kita sayangkan Kobar gagal jadi tuan rumah. Tapi itu sudah menjadi keputusan bersama dan kita harus tetap sportif, kita terima saja. Siapa tahu, setelah Kotim baru Kobar. Sehingga dari sarana dan prasarana bisa dicukupi semua,” pungkasnya. (rin/sla)