PANGKALAN BUN - Nasib tiga Anak Buah Kapal (ABK) KM Berkat Barokah, Irwansyah alias Dondoy (35), Sunarto alias Narto (35), dan Subandrio alias Iban (40), warga Jalan Perwira, Gang Kenanga, RT 10, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat yang hilang di Laut Jawa, pada 5 Oktober silam hingga kini belum diketahui nasibnya.Segala upaya telah dilakukan tim gabungan, dari Pos SAR Pangkalan Bun, TNI AL, Polair Polres Kobar, Polda Kalteng, dan Polair Mabes, Tagana, dan BPBD serta KSOP Kumai untuk melakukan pencarian, termasuk memperluas wilayah penyisiran ke barat daya sejauh 30 nautical mile dari posisi hilang kontak terakhir kali.
Kepala Pos Sar Pangkalan Bun Indra Saputra, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa hingga hari ke -14 pencarian terhadap tiga nelayan yang hilang, baik dengan melakukan penyisiran di laut, dan melalui Stasiun Radio Pantai (SROP) belum menemukan tanda - tanda keberadaan atau bekas kapal KM Berkat Barokah maupun ABK-nya.
“Sampai saat ini belum ditemukan tanda - tanda apapun yang menunjukan keberadaan KM Berkat Barokah,” ujarnya.
Ia menyebut setelah penghentian pencarian pada 12 Oktoberlalu, praktis Basarnas hanya melakukan pemapelan atau memantau melalui stasiun radio pantai dan terus melakukan koordinasi dengan kapal - kapal yang melintas di titik koordinat hilangnya kapal Berkat Barokah.
Ia berharap kepada kapal - kapal yang melintas ketika melihat ada tanda - tanda keberadaan kapal KM Berkat Barokah agar memberikan bantuan pertolongan serta segera menghubungi kantor pencarian dan pertolongan Basarnas Banjarmasin.
“Berdasar peraturan Basarnas, pencarian paling lama tujuh hari, apabila dalam waktu tersebut tidak ditemukan tanda - tanda apapun, operasi SAR akan ditutup,” terangnya.
Ia memastikan bahwa pihaknya tetap fokus pada tupoksinya, yaitu pencarian, pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi dengan terus melakukan pemantauan melalui SROP, dan berkomunilasi dengan kapal - kapal yang melintasi perairan.
Ia berharap seluruh korban yang dicari masih dalam keadaan sehat, dan saat ditemukan dalam keadaan selamat tanpa kekurangan apapun. “Selain berusaha, kita juga berharap dan terus berdoa agar ketiga ABK ditemukan dalam kondisi baik - baik saja,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, salah satu anggota keluarga dari tiga ABK Berkat Barokah mengatakan, walau operasi pencarian sudah dihentikan, pihak keluarga yang dibantu Polair Polres Kobar terus berupaya melakukan penyisiran secara mandiri di sepanjang garis pantai Kobar
Mereka tetap berharap besar agar keluarga mereka yang hilang di Laut Jawa segera ditemukan, untuk itu mereka tetap berupaya terus mencari setiap harinya.
“Belum ada tanda - tanda, keluarga masih terus berupaya menyisir pantai dengan Polair Polres Kobar,” katanya.
Sementara itu anggota Polisi Perairan Polres Kobar, Ipda Sakir menyampaikan, dalam peristiwa hilangnya tiga ABK tersebut pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam, termasuk mendampingi keluarga dalam melakukan pencarian dengan menyisir garis pantai.
“Untuk kesimpulan yang lain, kita tidak berani berspekulasi, ini sedang kita lakukan penyelidikan mendalam, dan mendampingi keluarga menyisir di laut,” pungkasnya. (tyo/sla)