SAMPIT – Pesta ulang tahun yang digelar sejumlah pemuda di Jalan Menteng, Palangka Raya, berakhir dengan mengucurnya darah Yoga Pratama (21) akibat tertembus peluru aparat, (18/10) malam. Pria itu ditembak karena menyerang dan membahayakan nyawa petugas yang saat itu berupaya meredam keributan dalam pesta tersebut.
Bripka LS (34), personel Direktorat Reskrimsus Polda Kalteng mengambil tindakan tegas karena pemuda tersebut membahayakan nyawanya. Peluru menembus bagian lengan dan perut Yoga. Aksi nekat mahasiswa tersebut disebabkan pengaruh minuman keras yang ditenggaknya saat pesta ulang tahun berlangsung.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, Bripka LS telah memberikan tembakan peringatan, namun diabaikan, sehingga tembakan diarahkan pada tubuh Yoga. ”Tiga tembakan. Satu peringatan, dua lainnya di lengan dan samping bawah perut,” ujarnya.
Timbul menuturkan, kejadian itu bermula ketika sekelompok pemuda menggelar pesta ulang tahun sambil minum minuman keras yang dioplos dengan suplemen. Minuman itu membuat Yoga mabuk berat dan membuat keributan. Dia menantang sejumlah temannya berkelahi sambil berteriak tidak keruan.
Mendengar keributan itu, Bripka LS yang juga warga sekitar datang ke lokasi untuk melerai perkelahian dan meredam keributan. Namun, Yoga ternyata tak terima dan mengambil sebilah gunting kecil, lalu menyerang LS. Diserang secara mendadak, LS langsung menangkisnya menggunakan tangan.
LS lalu berteriak bahwa dia aparat dan spontan mencabut pistolnya. Kemudian menembak ke atas sebagai peringatan. Gertakan itu ternyata tak membuat Yoga ciut nyali. Yoga tetap memberikan perlawanan.
Melihat situasi demikian, LS lalu mengambil keputusan menembak langsung LS hingga pemuda itu tersungkur setelah timah panas menembus lengan dan perutnya. Yoga lalu dievakuasi ke rumah sakit.
”Dalam posisi demikian personel melakukan pembelaan. Namun, kasusnya tetap ditindaklanjuti,” ujarnya.
Menurut Timbul, perilaku nekat itu karena Yoga dalam pengaruh minuman keras hingga bertindak brutal. ”Yang menyerang memang mabuk. Tetapi, anggota tetap kami amankan beserta senpi dan dilimpahkan ke propam Polda untuk ditindaklanjuti. Kondisi korban sudah stabil dan akan dilakukan operasi pengangkatan proyektil,” katanya.
Dalam kasus itu, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya senpi dinas Polri beserta dua buah magazine, gunting, sebutir proyektil peluru, tiga selongsong peluru, empat botol miras, dan satu botol suplemen. (daq/ign)