PANGKALAN BUN - Ribuan warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah tumpah ruah di Taman Segitiga Bundaran Pancasila, Kota Pangkalan Bun, Sabtu (19/10) malam. Mereka rela berdesakan untuk menyaksikan persembahan spektakuler peresmian water fountain atau water dancing (air mancur menari).
Air mancur menari yang bahasa Kotawaringin disebut dengan banyu bejoget merupakan kado terindah Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah dan Wakil Bupati Ahamdi Riansyah untuk masyarakat dalam bagian perayaan 60 tahun Kabupaten Kobar.
Malam itu begitu spesial, karena malam puncak penutupan rangkaian HUT Kotawaringin Barat dikonsep berbeda oleh panitia. Malam Betomu Menyadi yang biasanya digelar di ruangan tertutup kali ini dikemas dengan melibatkan ribuan masyarakat dalam sebuah konsep bertajuk Car Free Night.
Banyu bejoget yang memukau ribuan masyarakat tersebut, rencananya akan terus dioperasikan selama seminggu ke depan dengan durasi waktu 1 - 2 jam, dan selanjutnya atraksi air mancur itu akan dihidupkan setiap akhir pekan.
Water fountain itu berada di empat titik yaitu di kawasan segi tiga Bundaran Pancasila yaitu di taman yang menghadap Jalan HM Rafi’i, dan di kawasan monumen pesawat terbang Jalan Iskandar yang langsung menghadap ke Bundaran Pancasila.
Tidak tanggung - tanggung dua kegiatan sekaligus itu mampu menyedot ribuan masyarakat yang memadati kawasan ikon Kota Pangkalan Bun, Bundaran Pancasila, empat ruas jalan yaitu Jalan Iskandar dan Jalan Pasanah padat merayap, sementara HM Rafi'i dikhususkan untuk kegiatan car free night.
Water fountain menjadi magnet bukan saja bagi masyarakat, tetapi juga bagi para pelaku UMKM yang ikut berpartisipasi membuka lapak di arena car free night. Ada sebanyak 466 pedagang yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, ratusan pedagang itu terdiri dari lapak mainan anak 25 pedagang, wahana permainan 25 tempat, kuliner 245 pedagang, sementara konveksi dan alas kaki 111 dan souvenir 65 pedagang, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak selama car free night yang pernah digelar di Pangkalan Bun.
“Ini kado spesial bagi masyarakat Kobar, wahana ini selain sebagai bagian untuk mempercantik Kota Pangkalan Bun, juga sebagai bagian mendukung program skala prioritas pemerintah daerah yaitu di bidang pariwisata, dan wahana ini adalah yang pertama ada di Kalteng,” kata Hj. Nurhidayah.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kobar, Juni Gultom menyampaikan wahana water fountain ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan estetika Kota Pangkalan Bun. Rencananya semua sudut kota akan disentuh sesuai dengan keunggulannya masing - masing. Ia mengungkapkan wahana water fountain yang ada di Kota Pangkalan Bun mensejajarkan Bumi Marunting Batu Aji dengan kota - kota di Indonesia seperti Surabaya, Malang, dan Semarang.
“Harapan kita mari bersama sama dengan semua lapisan masyarakat ambil bagian dalam pembangunan, serta mari kita sama sama menjaga wahana, sebagai ikon kebanggaan Kabupaten Kobar,” pungkasnya. (tyo/sla)