SAMPIT – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengunjungi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Timur. Lembaga pemerintah non kementerian ini turut mendukung perencanaan pembangunan daerah dengan menyediakan gambaran kondisi wilayah di Kotim secara rinci melalui citra satelit.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas PUPR kotim H Machmoer mengatakan, wilayah Kotim memiliki luasan lebih dari 1,5 juta hektare, sehingga dalam pelaksanan pembangunan dan kegiatan pemanfaatan ruang memerlukan perencanaan yang membutuhkan sumber data dan informasi yang akurat sehingga kegiatan pembangunan dapat berjalan efektif, efesien, optimal, tepat sasaran dan sesuai dengan kaidah peraturan perundang-undangan.
”Selama ini perencanaan pembangunan di wilayah Kotim masih dilakukan dengan cara manual melalui survei lapangan saja dan membutuhkan waktu yang lama dengan biaya yang besar serta tenaga yang banyak,” kata Machmoer.
Dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki LAPAN, pemkab mendapatkan gambaran kondisi wilayah di Kotim secara rinci. Pembangunan pun dapat terlaksana dengan efektif.
“Dengan adanya citra satelit beresolusi tinggi ini, kami harapkan dapat dimanfaatkan pemerintah daerah sebaik-baiknya guna mempercepat kepentingan perencanaan pembangunan suatu daerah,” katanya.
Kepala Bidang Tata Ruang M Wijaya Putra menambahkan, pihaknya bersama dengan LAPAN ingin memberikan pemahaman kepada seluruh SOPD terkait dengan perencanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang di Kotim agar perencanaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
“Dinas PUPR bekerjasama dengan LAPAN ingin memberikan pengenalan dan pemahaman bagaimana caranya memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah dalam hal pengambilan data dalam perencanaan pembangunan dengan cara yang cepat dan minim anggaran,” kata Wijaya.
Peneliti di Pusat Teknololgi dan Data Penginderaan Jauh LAPAN Sukentyas Estuti Siwi mengatakan, LAPAN berkewajiban menyediakan data melalui satelit penginderaan jauh resolusi tinggi kepada lisensi pemerintah Indonesia di seluruh provinsi dengan membangun portal-portal di setiap provinsi.
“Portal ini dibangun di setiap wilayah provinsi dan hanya bisa dibuka oleh provinsi yang bersangkutan yang tujuannya untuk memudahkan pemerintah daerah mengakses data penggunaan penginderaan jauh,” kata Sukentyas.
Jenis datanya beragam, tergantung kebutuhan kegiatan di suatu daerah. Ada jenis data optic adapula data radar. Misalkan untuk menentukan rencana detail tata ruang (RDTR), jenis data yang digunakan membutuhkan data dengan resolusi untuk menangkap objek yang berukuran 50 cm dengan jarak sekitar 700 km dari satelit ke permukaan bumi.
“Perekaman objek dilakukan bisa per 16 hari atau per 30 hari sehingga data yang diberikan update sedangkan untuk pengambilan data bisa dilakukan selama 3-4 bulan tergantung cuaca dan syarat ketentuannya,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk memperoleh data tersebut hanya ada 11 instansi saja yang bisa memperoleh dengan melakukan download. Sedangkan masyarakat umum tetap bisa mengakses dengan membuka website resmi, tetapi tidak dapat melakukan download.
“Kami (LAPAN) sudah memberikan user name berupa portal Sistem Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat, Mudah, Aman, dan Poler (SPACe MAP) khusus wilayah Kalteng beserta password yang bisa diakses oleh pemerintah daerah dengan tampilan yang lebih informatif, interaktif, dan friendly dengan proses pengambilan data gratis,” pungkasnya. (hgn/yit)