SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dinilai mampu melaksanakan program Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S). Sehingga mendapatkan penghargaan pertama dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama dengan dua kabupaten lainnya.
Sekda Kotim Halikinnor menjelaskan, meskipun Kotim merupakan salah satu daerah dari 160 kabupaten/kota yang menjadi locus stunting. Namun, Kotim mampu mempercepat pencegahan sekalipun Kotim memiliki jumlah penduduk yang cukup besar.
Pada awal angka stunting di Kotim 48 persen, namun berkat upaya instansi terkait untuk menangani dan melakukan pencegahan. Bahkan program jemput bola juga dilakukan, terutama di sepuluh desa percontohan, maka dianggap Pemprov Kalteng maksimal dalam hal penanganan.
“Sekalipun Kotim angka stunting tinggi, namun program kerjanya dapat berjalan baik dan dianggap bagus dalam hal penanganan. Sehingga diberikan penghargaan oleh Pemprov Kalteng atas upaya tersebut,” jelas Halikin, Selasa (5/11) saat ditemui di kantor BKD Kotim.
Diberikan penghargaan terbaik satu dalam pelaksanaan program KP2S, namun tidak sampai disini saja. Pemkab Kotim akan terus berupaya untuk menuntaskan sampai minim bahkan tidak ada stunting lagi di Kotim. Sekalipun prosesnya lama dan memerlukan waktu bertahap.
“Sebab penanganan stunting ini adalah perbaikan gizi, sehingga memerlukan waktu yang tidak sebentar,” terangnya.
Kotim terbaik pertama, kedua Barito Timur, dan terbaik ketiga Kapuas. Penghargaan diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri, di Hotel Bahalap Palangka Raya. (dc)