KOTAWARINGIN LAMA - Kawanan pembobol sarang burung walet dibekuk oleh Unit Reskrim Polsek Kotawaringin Lama (Kolam), Senin (18/11). Mereka diringkus di Masjid Baitus Shodiqin, Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kolam, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pukul 07.30 WIB.
Komplotan terorganisir ini yaitu Budi Hartanto (39), Muhammad Tony (34), dan M. Ngilman Novianto (32). Mereka ditangkap aparat dari laporan pengurus masjid yang mencurigai keberadaan orang tidak dikenal di sekitar masjid tersebut.
Awalnya keberadaan tiga pria ini jadi perhatian Ujang, warga sekitar masjid.
Karena gerak geriknya mencurigakan, Ujang memberitahu H. Nadi selaku pengurus masjid yang saat itu sedang melintas untuk pergi ke kebun. Untuk memastikan pengunjung yang mencurigakan itu, H. Nadi secara diam-diam masuk ke masjid dan memperhatikan ketiga orang tersebut yang duduk di bagian teras belakang masjid.
“Setelah saya lihat, ketiga orang itu memang mencurigakan saya menyuruh salah seorang warga melapor ke Polsek Kolam. Sementara saya dan sejumlah warga lainnya mengawasi ketiga orang itu dari jarak jauh, sampai anggota polisi datang,” tutur H. Nadi, Selasa (19/11).
Masih menurut H. Nadi, saat diinterogasi ada satu orang yang mencoba melawan. Melihat hal ini sejumlah warga langsung muncul dan mengepung masjid.
“Karena semakin mencurigakan akhirnya mereka diamankan pihak berwajib, dan saya sempat melihat saat digeledah polisi salah seorang diantaranya terlilit jimat di pinggangnya,” ungkap H. Nadi.
Kapolsek Kolam Iptu Kustiyanto membenarkan telah mengamankan sejumlah orang, yang diduga kuat menjadi pelaku pembobolan gedung walet di wilayah Kolam.
Setelah dibawa ke Mapolsek Kolam dan dimintai keterangan ketiga orang ini mengaku telah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, pencurian sarang burung Walet,” jelas Kustiyanto.
Barang bukti yang diamankan aparat antara lain satu buah sepeda motor matik tanpa dilengkapi tanda nomor kendaraan, sentar, cangkul, kapak, tali tambang dan sarang walet masing-masing satu buah dan diduga kuat mereka terlibat pembobolan gedung walet yang dilaporkan warga sebelumnya,” beber Kapolsek Kolam.
Iptu Kustiyanto juga mengatakan bahwa saat itu anggotanya curiga karena sebelumnya pada Minggu dinihari telah terjadi upaya pembobolan bangunan sarang walet. Namun aksi itu gagal total karena diketahui masyarakat dan pelaku melarikan diri. Pihaknya menduga mereka adalah para pelaku pembobolan sarang walet yang dikejar warga dan bersembunyi di masjid.
“Kemudian para pelaku kita bawa ke Mapolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolsek Kolam, Selasa (19/11).
Saat dilakukan penyidikan, mereka akhirnya mengakui semua perbuatannya. Mereka datang ke Kolam untuk membobol rumah walet, namun aksi mereka keburu diketahui warga.
Setelah dilakukan pengembangan, empat pelaku adalah orang yang sama yang melakukan pembobolan bangunan walet di KM 41, Kotawaringin Hilir, pada Senin (11/11) lalu.
“Anggota kemudian menelusuri barang bukti hasil pencurian sarang burung walet. Dan dari kediaman salah satu pelaku ditemukan satu buah sarang burung walet,” katanya.
Menurutnya hasil pencurian sebelumnya telah jual oleh kawanan ini, karena berdasarkan keterangan penjaga rumah walet yang dibobol mereka, ada sekitar 80 sarang yang hilang.
Berdasarkan pengakuan kawanan spesialis pembobol rumah walet ini, mereka baru melakukan aksi sebanyak dua kali. Namun aparat menduga lebih dari itu, karena banyak pengaduan ke Polsek Kolam terkait aksi pembobolan bangunan budidaya walet.
“Hanya ada satu sarang yang berhasil kita temukan dari kediaman salah seorang pelaku, kita masih telusuri termasuk pembeli sarang burung hasil pencurian tersebut,” pungkasnya. (gst/tyo/sla)