SAMPIT – Kehadiran depo sampah dibuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di tengah kota, cukup membuat polemik bagi sebagian orang. Namun, karena sampah dekat dengan masyarakat, maka tempat pembuangannya juga diharuskan dekat dengan masyarakat, untuk itu konsep depo sampah dilengkapi dengan taman, sehingga dapat memperindah tampilan depo, sekalipun di tengah kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Sanggul Lumban Gaol menjelaskan, dibuatnya taman tersebut tentunya menjadi saya tarik tersendiri bagi depo sampah, dengan konsep dekati, sayangi, dan kelola. Maka depo sampah tidak lagi menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat.
“Jika sampah dengan masyarakat, tempat pembuangan juga dekat dengan masyarakat, seharusnya tidak ada lagi sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat,” jelas Sanggul.
Sampah jika dikelola dengan baik bahkan bisa menguntungkan, hal seperti ini yang harus dapat dilakukan. Diakuinya bahwa ia ingin mengubah pemikiran bahwa tempa sampah itu kotor, jorok, dan menakutkan. Maka dari itu ia membuat konsep depo sampah ditengah kota, dekat dengan masyarakat.
“Makanya konsep bangunannya diperindah, dirawat, dan dikelola dengan baik sehingga tidak bau dan meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Dipastikan Sanggul, bahwa depo sampah itu tidak akan kotor dan bau, sehingga taman kota yang ada dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Terlebih di depo sampah juga di pasang wifi gratis, dan tempat untuk nongkrong.
“Kenapa saya jamin tidak bau, karena sampah yang masuk ke depo tidak sempat terendam 24 jam, dan pengelolaan pembersihan depo juga dilakukan secara berkala,” terangnya.
Sekarang tinggal bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakatnya saja lagi, untuk membuang sampah langsung ke depo, tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat. Memang tidak mudah, tapi harus dilakukan, masyarakat harus dibuat bertanggung jawab dengan sampah yang mereka hasilkan. (dia/dc)