PALANGKA RAYA – Relokasi permukan warga bantaran sungai yang rawan banjir perlu proses yang cukup panjang. Selain memerlukan anggaran yang tidak sedikit, pemerintah juga akan dihadapkan dengan kebiasaan masyarakat.
Pemerintah sebetulnya telah melakukan identifikasi wilayah rawan bajir di sejumlah bantaran sungai. Bahkan masing-masing pemerintah kabupaten dan kota sudah memiliki penetapan mengenai kawasan tersebut. Hanya saja berkenaan dengan relokasi, memerlukan waktu yang tidak sebentar dan anggaran yang cukup besar.
“Relokasi ini juga menyangkut penyediaan tempat. Bahkan kadang-kadang daerah yang disediakan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat yang akan direlokasi,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri, Senin (25/11).
Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Kalteng, wilayah yang sering diterjang banjir meliputi sejumlah wilayah di Kabupaten Gunung Mas, Katingan, Pulang Pisau dan Barito Utara, serta Kota Palangka Raya. Bahkan lima daerah itu menjadi langganan bencana banjir di setiap musim hujan tiba.
“Jadi tinggal bagaimana selanjutnya, perlu direlokasi ataukah tidak. Karena relokasi itu kaitannya dengan penyediaan tempat dan keinginan daripada masyarakat sendiri,” ucapnya.
Contohnya kendala relokasi yang pernah dihadapi oleh Pemerintah Kota Palangka Raya terhadap masyarakat yang tinggal pada beberapa titik di kawasan Flamboyan Bawah beberapa waktu lalu. Pemerintah setempat sudah menyediakan lokasi relokasi, namun kesulitan karena masyarakat sudah merasa nyaman berada di tempat tinggalnya.
“Tapi tidak semuanya mau, karena menyangkut kebiasaan mereka yang di pinggiran sungai. Memang mereka yang tinggal di pinggiran sungai ini sudah biasa terhadap banjir, hanya saja soal relokasi tetap dipikirkan pemerintah,” ucapnya.
Sekda mengakui bahwa rekolasi masyarakat di pinggiran sungai ini pada dasarnya sangat penting. Selain untuk menghindari dari banjir, secara ketentuan kawasan sepadan sungai masuk dalam kawasan yang tidak boleh dibangun pemukiman dalam batas tertentu.
Apabila warga di suatu permukiman rawan bersedia direlokasi, pemerintah akan menindaklanjuti dengan perencanaan, sehingga relokasi bisa benar-benar direalisasikan.
“Kalau memang mau direkolasi, ya pemerintah bersedia melakukan itu. Hanya saja, umumnya relokasi sulit dilakukan. Rata-rata warga enggan pindah. Kebanyakan dari mereka sudah merasa nyaman dengan tempat tinggalnya,” pungkasnya. (sho/yit)