PANGKALAN BUN - Jembatan pile slab di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat yang ditata sedemikian rupa ternyata berbanding terbalik dengan ruas jalan penghubungnya, terutama di lintas Pangkalan Bun - Kolam, Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan.
Sebagai pintu masuk jalan lintas provinsi dari jantung Kota Pangkalan Bun, jalu itu memiliki puluhan titik kerusakan parah. Terutama di KM 0 - 20. Kedalaman lubang terpantau di atas 10 centimeter dari permukaan aspal dengan diameter hingga selebar badan jalan nampak menghiasi ruas jalan tersebut.
Tidak terhitung lagi jumlah masyarakat menjadi korban akibat lubang - lubang tersebut. Dari cidera ringan, berat hingga meninggal dunia sudah pernah terjadi. Disertai pula dengan kerugian materiil yang tidak sedikit. Minimnya penerangan dan rambu lalulintas turut membuat ruas jalan yang menjadi kebanggaan Kotawaringin Barat itu menjadi lokasi rawan kecelakaan.
Selain itu, perilaku ugal-ugalan sopir truk proyek dan mobil travel dinilai membahayakan masyarakat yang beraktivitas di sekitar jalur sepanjang 40 kilomter tersebut
Seperti yang diungkapkan Sumiadin, warga RT 02, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar ini mengatakan bahwa setelah digebernya pembangunan jembatan pile slab di Kolam berdampak pada kerusakan jalan.
Ia juga mengatakan bahwa setiap harinya jalan tersebut dilalui armada berat yang mengakut material proyek, hingga jalan tidak mampu menahan beban dan mulai berlubang.
“Saya tahu persis, sebelumnya jalan ini begitu mulus, bahkan masyarakat saat sore banyak yang menjadikannya untuk lokasi olahraga lari, namun sekarang jangankan untuk lari, melintas saja sudah tidak nyaman,” keluhnya.
Untuk itu ia berharap agar ruas jalan yang rusak baik di kawasan Mendawai Seberang dan Raja Seberang segera mendapat perhatian, mengingat mobilitas warga diruas jalan tersebut sangatlah padat. Apalagi jalur itu juga menjadi akses utama para pelajar untuk berangkat sekolah.
Sementara Plt Kadis PUPR Kobar, Juni Gultom menyampaikan bahwa kerusakan jalan di ruas Pangkalan Bun - Kolam sejatinya sudah menjadi perhatian dinas. Untuk itu pada tahun 2020 bersama PUPR Provinsi Kalteng akan segera memperbaiki jalur tersebut.
Sehingga baik pile slab, ruas jalannya dan jembatan tipe A yang sedang dikejar penggarapannya dapat menjadi satu kesatuan pekerjaan yang terintegrasi dan menjadi nyaman untuk dilalui.
“Bersama PUPR Provinsi Kalteng, ruas jalan tersebut akan segera kita perbaiki pada tahun 2020 mendatang,” pungkasnya. (tyo/sla)