SAMPIT – Warga Jalan Camar, sekitar Kompleks Kamar 20, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, tadi malam pukul 20.00, dibuat heboh dengan pengepungan tiga remaja putri yang kabur membawa sepeda motor milik orang lain.
Sebelumnya, tiga anak baru gede (ABG) tersebut sempat dikira maling. Mereka dikejar seorang pria yang mengaku pemilik motor tersebut. Namun setelah ditangkap, tiga ABG itu mengaku korban perdagangan manusia atau human trafficking.
”Kami ini bukan maling, kami ini lari karena mau dijual,” ucap salah seorang dari mereka sambil menangis.
Ketiga ABG itu, sempat lari dari kejaran warga dan meninggalkan sepeda motor yang dikendarai. Mereka pun bersembunyi di semak sekitar lapangan tenis di kompleks tersebut. Salah seorang warga berhasil menemukan mereka, dan mengamankannya ke salah satu rumah.
”Kami tidak tahu, kami kira maling betulan, kami pun bantu ngejar,” ungkap salah seorang warga.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sementara itu berdasarkan pengakuan Santo, pria yang sempat mengejar ketiga ABG itu, sepeda motor tersebut milik Sabar, keluarganya di Jalan Jenderal Sudirman km 12 Sampit.
”Ya mereka itu bawa kabur sepeda motor. Saya dapat informasi mereka keliling di Taman Kota, saya pun mengejarnya dan akhirnya ketemu,” kata Santo.
Ketiga ABG itu pun dibawa petugas kepolisian. Sementara sepeda motor yang diduga dicuri dibawa oleh petugas.
Belum ada keterangan lebih lanjut apakah benar ketiga ABG ini korban human trafficking yang dijual di lokalisasi Pal 12 Sampit. Namun jika benar, sungguh sangat disayangkan. Apalagi pemerintah baru-baru ini berencana menutup seluruh lokalisasi di Kotawaringin Timur. (oes/dwi)